Bulu Tangkis
PBSI Buka Suara soal Wasekjen-nya yang Mengundurkan Diri: Ada Dugaan Pelanggaran Etika
PBSI buka suara terkait pengunduran diri Wakil Sekretaris Jenderal mereka, Rachmat Setiyawan. PBSI yang bersangkutan sedang dipersiksa terkait etika.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akhirnya angkat bicara terkait pengunduran diri Wakil Sekretaris Jenderal mereka, Rachmat Setiyawan.
Rachmat menyatakan mundur dari jabatannya per tanggal 7 Juli 2025, dan pengunduran diri ini tak berdiri sendiri.
PBSI menyebut bahwa surat pengunduran diri tersebut disampaikan bersamaan dengan proses pemeriksaan oleh Komite Etik PP PBSI yang sedang berlangsung.
Pemeriksaan itu terkait dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh Rachmat.
Proses pengkajian hingga kini masih berjalan secara menyeluruh dan dilaksanakan oleh tim independen yang dibentuk langsung oleh Ketua Komite Etik.
Dalam pernyataan resminya, PBSI menegaskan bahwa keputusan Rachmat merupakan pilihan pribadi yang dihormati.
Namun, PBSI juga menyebut, pada saat yang sama hal itu mencerminkan bahwa sistem pengawasan dan check and balances di tubuh organisasi berjalan sebagaimana mestinya.
"Komite Etik menjalankan mandatnya secara aktif dengan menjunjung prinsip kehati-hatian, menjaga integritas, dan menegakkan etika organisasi dalam setiap proses pengambilan keputusan," demikian bunyi pernyataan resmi PBSI yang diunggah di Instagram.
Baca juga: Indonesia Nelangsa di BWF World Tour 2025, Taufik Hidayat Pantau Kinerja Pelatih PBSI
Mundurnya Rachmat Setiyawan menjadikannya sebagai pejabat kedua yang mundur dari kepengurusan PBSI dalam kurun waktu singkat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas PP PBSI, Dadi Krismatono, juga dikabarkan telah mengundurkan diri.
PBSI menegaskan akan tetap fokus menjalankan agenda organisasi untuk memperkuat sistem tata kelola yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Mereka juga terbuka terhadap kritik dan masukan yang konstruktif, namun tetap teguh pada prinsip profesionalisme, integritas, dan disiplin organisasi.
"Setiap pelanggaran terhadap prinsip tersebut akan ditindaklanjuti sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku," tulis PBSI.
Terlepas dari dinamika internal, PBSI menegaskan komitmennya menjaga marwah organisasi dan mendorong ekosistem bulutangkis Indonesia terus melaju ke arah yang lebih baik.
Gaduh di Saat Minim Prestasi
Gaduh yang terjadi di kepengurusan PBSI ini menjadi satu hal yang cukup ironis di tengah prestasi yang sejauh ini melempem.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.