BWF World Tour
Kandas Lewat Tikungan Maut, Fajar Alfian Ungkap Kekecewaan usai Tersingkir dari Japan Open 2025
Debut pasangan baru Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri di Japan Open terhenti di 8 besar usai kalah dari ganda Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kiprah debut Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri sebagai pasangan baru di Japan Open 2025 terhenti di babak 8 besar.
Ganda putra yang baru dipasangkan ini harus mengakhiri perjuangan di Japan Open 2025 usai kalah dari unggulan teratas asal Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.
Laga perempat final yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jumat (18/7), menjadi ajang adu mental dan strategi.
Fajar/Fikri akhirnya harus menyerah dengan skor 21-13, 17-21, 22-20 dalam duel berdurasi 59 menit.
Kekalahan yang terjadi dalam tiga gim dramatis ini meninggalkan rasa kecewa mendalam, terutama bagi Fajar yang merasa perjuangan mereka seharusnya bisa lebih baik.
Fajar/Fikri yang kalah di set pertama sempat di ambang kemenangan comeback di gim ketiga setelah mencapai match poin lebih dulu.
Namun sayang kemenangan di depan mata kandas akibat kegagalan menutup gim pada poin-poin krusial.
Harapan sirna saat Goh/Nur memaksakan deuce dan menutup laga lewat serangan balik tajam yang sulit diantisipasi.
"Tadi saat adu setting gim penentuan, memang momen krusial saat Izzuddin bisa membalikkan bola sambil terjatuh di sisi kanan permainan mereka. Daya juang yang sangat baik, saya tidak menyangka bolanya bisa kembali," ungkap Fajar, dikutip dari laman DjarumBadminton.
Baca juga: Puasa Gelar Badminton Indonesia Berlanjut di Japan Open 2025
Fajar tak menutupi kekecewaannya. Ini merupakan kekalahan keempat secara beruntun dari pasangan Malaysia itu-semuanya lewat rubber game.
Sepanjang tahun 2024 lalu, Fajar saat bersama Rian Ardianto, kalah tiga kali dari Goh/Nur, semua dengan rubber gim. Terakhir Fajar menan atas Goh/Nur terjadi pada 2023.
"Jujur kecewa dengan hasil ini. Sudah empat kali bertemu, selalu kalah rubber game dan dua terakhir adu setting seperti ini," kata dia.
Kekalahan dari unggulan teratas ini, lanjutnya, menjadi bahan evaluasi secara keseluruhan, terlebih dalam mengendalikan diri di masa poin-poin kritis.
"Harus lebih yakin mengambil keputusan," kata Fajar.
Sementara itu, Fikri menyoroti buruknya kesiapan mereka di awal laga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.