Sabtu, 20 September 2025

Formula 1

Kabar F1 - Newbie asal AS Dekati Pecatan Red Bull yang Pernah Terjerat Skandal Pelecehan Karyawan

Christian Horner, team principal pecatan Red Bull yang pernah kena kasus skandal pelecehan karyawan, didekati tim pendatang baru F1 2026, Cadillac.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
Rodrigo ARANGUA / AFP
BALAPAN F1 - Pembalap Red Bull Racing asal Belanda Max Verstappen memimpin pada awal Grand Prix Formula Satu Meksiko di arena pacuan kuda Hermanos Rodriguez di Mexico City pada 30 Oktober 2022. Mantan pecatan Red Bull, Christian Horner, didekati tim pendatang baru F1 2026, Cadillac. (Foto Arsip, Oktober 2022) 

TRIBUNNEWS.COM - Christian Horner tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan tawaran kerja setelah dipecat dari tim Formula 1 (F1), Red Bull. Tim debutan F1 musim 2026 datang memikat.

Dua pekan sudah Red Bull Racing Team memecat Christian Horner, sekaligus membuat pria asal Inggris itu terus dikaitkan dengan sejumlah tim-tim balap F1.

Christian Horner, 51 tahun, merupakan satu-satunya Team Principal yang pernah dimiliki Red Bull Racing sejak tim itu dibentuk.

Di bawah kepemimpinannya, Red Bull meraih delapan gelar juara dunia pembalap dan enam kali menjuarai konstruktor.

SOSOK CHRISTIAN HORNER - Christian Horner saat mengawasi jalannya balapan bagi tim Formula 1, Red Bull Racing.
SOSOK CHRISTIAN HORNER - Christian Horner saat mengawasi jalannya balapan bagi tim Formula 1, Red Bull Racing. (Instagram @christianhorner)

Namun, performa tim yang menurun drastis di paruh pertama musim 2025, ditambah hubungan yang merenggang dengan pembalap utama, Max Verstappen, membuat manajemen mengambil langkah ekstrem.

Di tengah penurunan performa dan perebutan kekuasaan di belakang layar, Horner kehilangan dukungan dari para pemegang saham Red Bull di saat-saat kritis dalam sejarah tim.

Di mana tim ini sedang memulai program power unitnya sendiri untuk tahun 2026 dan masa depan Verstappen yang masih belum jelas.

Verstappen saat ini tertinggal 69 poin dari pemuncak klasemen Oscar Piastri di klasemen individu, sementara Red Bull tercecer di posisi keempat klasemen konstruktor, tertinggal hingga 288 poin dari McLaren.

Kendati Verstappen sudah menepis rumor tersebut, namun sudah menjadi rahasia umum bahwa pembalap asal Belanda itu jadi salah satu faktor mengapa Christian Horner kehilangan pekerjaannya di tim berlogo Banteng ini.

Bukannya tanpa alasan mengapa pemecatan Horner terus dikaitkan retaknya hubungan dengan Verstappen.

Sebab, saat Horner dihantam skandal pelecehan terhadap salah seorang karyawati Red Bull, pabrikan asal Austria itu dapat menutup kasus rapat-rapat. Bahkan skandal yang terjadi di tahun lalu itu tidak membuat Horner kehilangan posisinya.

Baca juga: Transfer Pembalap F1: Toto Wolff Akhiri Lelucon, Mercedes Katakan Tidak untuk Max Verstappen

Berselang kurang lebih satu tahun, baru Horner dipecat oleh Red Bull, yang mana alasan dari pemutusan kerjasama pria asal Inggris tersebut lebih dari masalah skandal.

Keputusan pemecatan Christian Horner tetap membuat banyak staf Red Bull terkejut dan kecewa, meskipun ketegangan internal sudah lama berembus.

Menariknya, Verstappen tetap menunjukkan respek terhadap bos lamanya lewat unggahan emosional di media sosial.

"Dari kemenangan balap pertama saya hingga empat gelar dunia, kita telah berbagi banyak kesuksesan luar biasa. Memenangkan balapan bersejarah dan memecahkan banyak rekor. Terima kasih atas segalanya, Christian!" tulis Verstappen, dilansir dari laman Crash.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan