BWF World Tour
Pandangan Chen Long soal Peran Barunya, Jadi Pelatih Bikin Stres Ketimbang Bermain
Chen Long beri pengakuan mengejutkan soal perannya jadi pelatih, sang legenda badminton China akui lebih stres ketimbang bermain.
Ringkasan Berita:
- Chen Long ceritakan pengalamanya mengawal anak didiknya di Kejuaraan Dunia BWF Junior 2025, akui banyak belajar dari pemain dan pengalaman
- Sebelum mendidik pemain muda, Chen Long mengakui sempat terjun dulu untuk mengawal delegasi China di Olimpiade Paris 2024
- Seiring berjalannya waktu, Chen Long justru merasakan lebih stres jadi pelatih ketika mengawal pemainnya bertanding
TRIBUNNEWS.COM - Chen Long menceritakan soal bagaimana dirinya ketika mengawal pemain muda China di turnamen junior dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui, legenda badminton China nomor tunggal putra itu telah memiliki peran baru di dunia bulu tangkis.
Kini, Chen Long tengah disibukkan dengan jadwal turnamen pemain junior dan mengawal sektor tunggal putra.
Terbaru, Chen Long berhasil mengantarkan anak didiknya, Liu Yang Ming Yu keluar sebagai juara dunia BWF junior 2025 di India.
Sang legenda menuturkan kisahnya saat ini yang aktif di kursi pinggir lapangan menjadi juru taktik ketimbang beraksi di court pertandingan.
Chen menuturkan bahwa saat ini dia belum mengikuti pelatihan formal untuk menjadi seorang pelatih pemain badminton.
Baca juga: Hasil Final Kejuaraan Dunia BWF Junior 2025: Ubed Upgrade Medali meski Dihajar Didikan Chen Long
Namun pengalamannya jadi seorang atlet bulu tangkis hingga pernah mengawal delegasi China di Olimpiade Paris 2024, Piala Sudirman 2023 dan Piala Thomas & Uber 2024, jadi bekal baginya.
"Saat ini, kami belum punya pelatihan formal untuk ini. Sistemnya lebih mengandalkan belajar dari pengalaman praktik setelah atlet beralih menjadi pelatih. Selain itu, kami bekerja dekat dengan tim pelatih hebat kami, belajar dari mereka lewat rapat dan evaluasi penampilan," ujar Chen mengutip BWF.
"Mengenai pertanyaan apakah kami ikut kursus kepelatihan formal, transisi menjadi pelatih tim junior adalah proses belajar yang berkelanjutan. Jadi, fokus saya tetap melakukan yang terbaik di peran saya sekarang."
"Bahkan sebelum resmi jadi pelatih, saya sudah bekerja dengan tim nasional bulu tangkis Tiongkok dalam persiapan mereka untuk Olimpiade Paris. Saya membantu sekaligus belajar dari para pemain. Saya juga terlibat di Piala Sudirman 2023 dan Piala Thomas & Uber 2024. Semua ini benar-benar membantu membangun dasar bagi saya sebagai pelatih," tambahnya.
Menariknya ketika menjelaskan peran barunya sebagai pelatih, Chen mengaku lebih stres menjadi juru taktik ketimbang pemain.
Dia memberikan contoh ketika mengawal Liu berebut tiket final di babak semifinal Kejuaraan Dunia junior, Chen ikutan frustasi lantaran duel yang cukup sengit.
"Waktu saya jadi pemain, saya biasanya sudah punya firasat apakah saya bisa menang atau kalah. Tekanan sekarang sebagai pelatih memang tidak seberat saat saya jadi atlet," papar Chen.
"Namun, ketidakpastian seputar pertandingan dan bagaimana atlet kami akan tampil justru membuat saya merasa sedikit kurang yakin. Tapi, ini pekerjaan yang sangat saya sukai, dan saya cukup senang menjalaninya."
"Jelas ini bikin stres sebagai pelatih. Contohnya, Anda lihat semifinal tunggal putra kemarin lumayan bikin stres. Saya memang tidak perlu bermain di lapangan, tapi saya merasakan stres yang sama dengan pemain, bahkan mungkin lebih," kata senior Shi Yu Qi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.