Voli
Perbedaan Skuad Timnas Voli Putri Indonesia dan Thailand di SEA Games 2025: Juara Bertahan Mode VNL
Thailand memakai skuad kejuaraan dunia VNL untuk SEA Games 2025, sementara Timnas voli putri Indonesia memilij halur regenerasi.
Ringkasan Berita:
- Perbedaan skuad Timnas voli putri Indonesia dan Thailand untuk SEA Games 2025
- Timnas voli putri Indonesia mengkombinasikan pemain muda dan berpengalaman
- Thailand demi mempertahankan status juara bertahan, memilih menggunakan skuad terbaik yang pernah tampil di VNL
TRIBUNNEWS.COM - Perbedaan skuad Timnas Voli Putri Indonesia dengan Thailand untuk SEA Games 2025. Ratu Voli ASEAN mode skuad Volleyball Nations League alias VNL.
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia atau PBVSI, diketahui memanggil 18 pemain, termasuk Megawati Hangestri Pertiwi untuk menjalani pemusatan latihan atau TC yang berlangsung di Medan.
Dari TC yang berlangsung sejak akhir Oktober lalu, nantinya akan dipangkas menjadi 14 pemain untuk memperkuat Timnas Voli Putri Indonesia pada SEA Games 2025 Thailand, awal Desember mendatang.
Nama-nama pemain langganan timnas dipercaya untuk menghiasi skuad sementara Marcos Sugiyama. Di antaranya Ersandrina Devega, Mediol Stiovanny Yoku, Arneta Putri, Yolana Betha Pangestika, hingga Rika Dwi Latri.
Meski begitu, dari 18 pemain yang dipanggil, mayoritas justru permain muda yang tampil di Asian Youth Games serta Kejuaraan Dunia Voli Putri U21 2025.
Mereka meliputi: Indah Guretno Dwi Margiani, Maradani Namira, Chelsa Berliana Nurtmo, Pascalina Mahuze, Naisya Pratama Putri, Junaida Santi, Syelomitha Injilia Wongkar, hingga Ajeng Nur Cahya.
Melihat komposisinya, Marcos Sugiyama yang membesut timnas voli putri U21 dan U18 Indonesia ini, akan mengkombinasikan pemain muda dan berpengalaman.
Regenerasi di timnas senior voli putri Indonesia akan dimulai pada SEA Games 2025. Faktanya, di sektor putri memang memiliki perkembangan yang cepat untuk munculnya bibit-bibit baru.
Hal ini berbanding terbalik dengan sektor putra. Meski juga melahirkan banyak talenta muda, tetapi persaingan untuk menembus skuad timnas masih sulid.
Ambil contoh, nama-nama seperti Rivan Nurmulki, Fahreza Rakha, Agil Angga Anggara, hingga Fahri Septian Putratama masih menjadi langganan timnas. Belum lagi ada Dio Zulfikri, serta M Malizi yang secara kualitas juga belum habis, dan masih layak menjadi bagian timnas.
Kembali ke sektor putri, di mana Timnas Voli Putri Indonesia dipasang target bisa menembus final.
Target ini realistis mengingat timnas voli putri Thailand sangat mendominasi, bahkan salah satu yang terbaik di lingkup konfederasi asia atau AVC.
Tak heran jika Thailand yang dijuluki Ratu Voli ASEAN, menjadi favorit meraih keping medali emas pada penyelenggaraan SEA Games edisi ke-33.
Sementara Timnas Voli Putri Indonesia, terakhir kali mencapai laga final ialah SEA Games 2017, yang kala itu masih diperkuat Tri Retno Mutiara, Yolla Yuliana, hingga Nandita Ayu Salsabila.
Praktis setelah medio tersebut, timnas voli putri Indonesia paling baik meraih keping medali perunggu dari SEA Games.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.