Senin, 17 November 2025

Gregoria Mariska Runner-up Kumamoto Masters 2025: Akui Ratchanok Intanon Layak Juara

Bertanding di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Minggu (16/11/2025), Gregoria harus mengakui keunggulan unggulan Thailand, Ratchanok Intanon. 

Dok: PBSI
RUNNER UP - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menjadi runner-up Kumamoto Masters 2025, Minggu (16/11/2025). 

Gregoria Mariska Runner-up Kumamoto Masters 2025, Tetap Bersyukur Meski Gagal Juara

Alfarizy Ajie Fadhilah/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COMGregoria Mariska Tunjung pulang dari Kumamoto Masters 2025 dengan perasaan campur aduk. 

Meski kembali gagal meraih gelar, tunggal putri Indonesia itu tetap bersyukur bisa berdiri di podium sebagai runner-up turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut.

Baca juga: 3 Fakta Final Kumamoto Masters 2025: Ratchanok Intanon Ketiban Berkah Sebelum Jumpa Gregoria

Bertanding di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Minggu (16/11/2025), Gregoria harus mengakui keunggulan unggulan Thailand, Ratchanok Intanon

Dalam laga final, pebulu tangkis asal klub PB Mutiara Cardinal Bandung itu kalah dua gim langsung 16-21, 20-22.

Hasil ini memperpanjang catatan runner-up Gregoria di Kumamoto Masters. Tahun lalu, dia juga kandas di final setelah dikalahkan Akane Yamaguchi.

"Tetap mengucap syukur bisa kembali ke podium walaupun ini bukan hasil yang terbaik yang bisa saya raih. Banyak hal positif yang bisa diambil dari Kumamoto Masters tahun ini dan saya juga cukup senang dengan performa tadi," ujar Gregoria dalam keterangan tertulis PP PBSI.

Intanon Layak Juara

Pada laga final, Gregoria menampilkan permainan yang cukup stabil. Di gim pertama, ia sempat berbalik unggul 11-8 setelah sebelumnya tertinggal 2-7.

Sementara di gim kedua, Jorji hampir memaksa rubber game setelah menggagalkan empat match point Intanon hingga menyamakan kedudukan 20-20, namun akhirnya tetap harus menyerah.

"Di gim pertama saya ada kesempatan untuk mengambil keunggulan tapi terlepas. Lalu di gim kedua sudah tertinggal 16-20 tapi saya masih berusaha dan bisa mengejar sampai 20-20 sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan Ratchanok," ucapnya.

"Kredit untuk dia karena bermain sangat bagus, dia layak mendapat gelar ini," imbuh atlet asal Wonogitu itu.

Meski kembali gagal juara, Gregoria tetap memandang Kumamoto Masters sebagai turnamen spesial. 

Hasil ini menjadi final ketiganya secara beruntun di ajang yang juga dikenal dengan nama Japan Masters tersebut. Ia pernah menjadi juara pada edisi 2023 setelah menundukkan Chen Yu Fei.

"Turnamen Kumamoto bisa dibilang membawa keberuntungan, tidak menyangka bisa sejauh ini karena beberapa bulan lalu yang sangat berat," kata Gregoria.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved