BWF World Tour
Masa Depan Cerah Ganda Putra Indonesia: Tiga Gelar dalam Dua Pekan, Sinyal Kebangkitan Generasi Baru
Ganda putra pratama PBSI mencatat prestasi gemilang: tiga gelar dari dua turnamen berbeda dalam dua pekan, diraih oleh tiga pasangan berbeda.
Ringkasan Berita:
- Raymond Indra/Nikolaus Joaquin meraih gelar perdana di level BWF World Tour Super 500 pada Australian Open 2025.
- Di Yogyakarta, Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi juga naik podium tertinggi pada Indonesia International Challenge (IIC) II 2025, setelah sepakan sebelumnya diraih Muh. Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino.
- Tiga gelar dalam dua pekan yang diraih oleh tiga pasangan berbeda, mengirimkan pesan penting: Indonesia memiliki masa depan cerah di sektor ganda putra.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar baik datang dari dunia badminton Indonesia, sektor ganda putra kembali menunjukkan kedalaman dan potensi besar.
Dalam dua pekan terakhir, ganda putra pratama PBSI mencatat prestasi gemilang: tiga gelar dari dua turnamen berbeda, yakni Australian Open 2025 (Super 500) serta Indonesia International Challenge (IIC) I dan II.
Rentetan kemenangan ini bukan hanya soal gelar, tetapi bukti bahwa regenerasi di sektor paling prestisius milik Indonesia berjalan di jalur yang tepat.
Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menjadi sorotan utama setelah menjuarai Australian Open 2025, gelar perdana mereka lewat turnamen pertama yang diikuti di level BWF World Tour Super 500.
Pemain yang dipasangkan sejak Februari 2025 ini mengalahkan senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, yang menempati ranking 13 dunia.
Raymond/Joaquin tampil tanpa gentar, berkali-kali memaksa Fajar/Fikri yang merupakan juara China Open 2025 itu berkali-kali jatuh bangun menyelamatkan shuttlecock di wilayah sendiri.
Gim pertama mereka imbangi dengan apik, gim kedua dikuasai Fajar/Fikri, lalu gim ketiga kembali menjadi milik Raymond/Nikolaus berkat penempatan bola yang presisi dan serangan yang lebih efektif.
Raymond menyebut, kemenangan ini sebagai bukti bahwa mereka mampu bersaing di level tinggi dan menegaskan masih banyak target ke depan.
"Kami akan berusaha agar gelar ini tidak menjadi beban, kami tetap mau main tanpa beban di pertandingan berikutnya," kata Raymond Indra, dikutip dari laman PBSI.
Sementara itu, Nikolaus menuturkan bahwa kesuksesan mereka lahir dari proses panjang, saling mengenal permainan satu sama lain
"Kami sudah tahu bumbu special masing-masing, kami sudah latihan bersama sangat lama jadi tadi terus fokus untuk menggunakan strategi yang disiapkan," kata Joaquin.
Kemenangan di Sydney juga membuka peluang besar bagi Raymond/Nikolaus untuk naik peringkat.
Berada di posisi 32 dunia dengan 40.000 poin, tambahan 9.200 poin dari gelar Super 500 berpotensi membawa mereka menembus jajaran 25 besar dunia.
Baca juga: Debut Sensasional, Raymond/Joaquin Antarkan Indonesia Juara Ganda Putra Australia Open 2025
IIC II: Dominasi Faathir/Devin yang Makin Matang
Di Yogyakarta, ganda putra pratama lainnya, Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi juga naik podium tertinggi pada Indonesia International Challenge (IIC) II 2025.
Mereka menaklukkan Aaron Tai/Tan Zhi Yang (Malaysia) dengan kemenangan meyakinkan 21-15, 21-17.
Faathir/Devin tampil jauh lebih rapi dibandingkan pekan lalu di IIC I, belajar dari kesalahan momentum dan konsistensi.
Devin menyebut kemenangan ini sebagai buah dari strategi yang berjalan optimal dan tekanan yang minim dari lawan.
Bagi Faathir, gelar ini ia persembahkan untuk orang tua, pelatih, serta tim ganda putra pratama yang terus memberi dukungan.
"Senang banget bisa juara di sini, saya ingin banget juara internasional di Indonesia dan alhamdulillah bisa tercapai, "kata Devin.
"Gelar ini kami persembahkan untuk orang tua, pelatih dan tim ganda putra pratama serta para senior yang juga sudah bantu sparing-in kami," timpal Faathir.
Baca juga: Update Ranking BWF Pasca-Australia Open 2025: Raymond/Joaquin Naik 8 Tangga, FaFi Nyaris Top 10
IIC I: Putra/Daniel Buka Gelombang Prestasi
Seminggu sebelumnya, Muh. Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino memulai tren positif dengan menjadi juara IIC I 2025, setelah menundukkan wakil Korea Selatan, Song Hyun Cho/Jin Sung Ik.
Mereka memaksakan rubber game setelah menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui pertarungan ketat yang berakhir skor 20-22, 21-19.
Namun, memasuki gim penentuan, Song/Jin memutuskan mundur sehingga Putra/Daniel berhak atas gelar juara.
Meski laga berakhir karena lawan mundur di gim ketiga, mereka mengakui performanya belum optimal.
Namun, gelar perdana sebagai pasangan ini memberi dorongan besar bagi perkembangan mereka ke depan.
Tiga gelar dalam dua pekan yang semuanya diraih oleh pasangan berbeda, menjadi sinyal penting: Indonesia memiliki masa depan cerah di sektor ganda putra.
Jika konsistensi terjaga, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat Indonesia kembali memiliki dominasi kuat di nomor yang selama ini menjadi identitas bulu tangkis Tanah Air.
(Tribunnews.com/Tio)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/RaymondJoaquin-Semifinal-Korea-Masters-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.