Alasan Makan Konate Tak Bisa Pulang ke Mali, Lepas Kerinduan Lewat Video Call

TRIBUNNEWS.COM - Gelandang andalan Persebaya Surabaya, Makan Konate tak bisa pulang kampung ke Mali, kendati kompetisi sepak bola Indonesia tengah ditangguhkan.

Makan Konate tidak bisa mengikuti rekan pemain asing Persebaya lainnya yang telah kembali ke negara asalnya.

Tiga pemain asing Bajul Ijo yang telah pulang ke negara asalnya ialah David Aparecido da Silva (Brasil), Mahmoud Eid (Swedia), dan Aryn Glen Williams (Australia).

Baca: Makan Konate Tak Bisa Pulang ke Negara Asal, Ini Alasannya

Baca: Simpati Makan Konate untuk Wander Luiz yang Terjangkit Virus Corona: Semoga Lekas Sembuh

Alasan Makan Konate tak bisa pulang ke Mali dikarenakan negara tersebut telah menerapkan status lockdown sejak 26 Maret yang lalu.

Seperti yang diketahui, kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan akibat pandemi virus corona hingga 29 Mei 2019.

Sementara pemain yang masih bertahan di Surabaya hanya tersisa empat pemain saja, termasuk Makan Konate.

Diakui oleh Makan Konate bahwa negara asalnya telah menerapkan lockdown dan menutup semua penerbangan.

“Hingga tadi malam (kemarin-red) sudah ada 39 kasus. Bahkan bandar udara di Mali sudah menghentikan aktivitas penerbangan,” terang Makan Konate seperti yang dilansir dari laman resmi Persebaya.

Diakui oleh pemain yang pernah merumput bersama Arema FC dan Persib Bandung bahwa dirinya sangat merindukan dengan seluruh keluarganya.

Baca: Persebaya Surabaya Belum Mengubah Nilai Kontrak Pemain Sesuai Aturan PSSI, ini Alasannya

Baca: Pelatih Fisik Persebaya Surabaya Masih Bisa Memantau Pemain Berlatih Mandiri Lewat Video

Kendati tak bisa untuk pulang kampung ke Mali, namun Makan Konate mengaku bersyukur dapat melepas kerinduan dengan keluarganya melalui sambungan video call.

"Saya rindu sekali sama istri. Setiap hari saya komunikasi lewat telepon maupun video call sama dia terus."

"Istri tahu situasinya sekarang, dia juga rindu sama saya," ucapnya menambahkan.

Diketahui oleh Konate bahwa saat ini baik istri dan keluarganya dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

"Alhamdulillah, istri dan keluarga semua (kondisi) baik," terang pencetak 16 gol bagi Arema FC di musim lalu.

Karena memilih bertahan di Surabaya, pemain yang mengawali karir sepak bola di indonesia bersama PSPS Pekanbaru tersebut mengaku menghabiskan waktu dengan berlatih.