Liga 1
Saran Richard Achmad untuk Selesaikan Perseteruan The Jakmania dan Viking yang Terus Berlanjut
Diakui, memang dijajaran para pemimpin pengurusnya sudah sering melakukan mediasi damai. Namun, hal itu berbanding terbalik dengan anggotanya
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
"Kalau saya caranya begini, komunikasi dulu intens sama pimpinan pengurus, sama korwil. Bangun dulu komunikasi, itu penting sebelum merencanakan membangun sesuatu hal yang menjadi lebih besar. Kalau komunikasi jalan, pastinya semuanya juga jalan," ucap Richard.
Selain itu, suporter tuan rumah harus memberikan kesempatan kepada suporter tim tamu atau rival datang menyaksikan pertandingan secara langsung.
Sedikit demi sedikit, cara tersebut diyakini bisa ampuh dalam memutus rantai pertikaian antar suporter.
"Di sepak bola itu simple, pertama kita harus terima suporter rival dan kasih kouta khusus. Jadi permulaannha begitu dan bisa sebaliknya. Kalau itu berjalan baik maka semuanya akan rapih," katanya.
Menurut Richard, cara tersebut terbukti ampuh dan sudah pernah dilaksanakan pada saat The Jakmania menyambut suporter PSIS Semarang.
Saat ini, hubungan yang terjalin antara The Jakmania dengan suporter PSIS Semarang bisa terjalin dengan baik.
"Itu saya sampaikan karena pernah terjadi antara The Jakmania dengan suporter di Semarang, kita bisa lihat hasilnya sekarang. Pelan-pelan kita coba komunikasi, pada akhirnya semua bisa terjalin dengan baik," ujar Richard.
Kendati demikian, Richard menyadari untuk menerapkan itu semuanya memang tidak mudah.
Diperlukan kerja sama yang baik dan pendekatan yang intensif untuk bisa mewujudkan perdamaian dikalangan suporter.
"Pasti kita ga bisa pungkiri, oknum yang tidak suka pasti ada dimanapun itu. Tapi bagaimana kita mencoba komunikasi itu semua supaya menjadi lebih baik," jelasnya.
Namun, menurut Richard, sebagai pemimpin yang baik perlu melakukan itu semua demi kebaikan semuanya.
"Percuma kita jadi pemimpin, tapi kita tidak berbuat sesuatu yang baik," pungkasnya.