Super Pandit
Reece James, Mesin Gol Untuk Chelsea, Kepercayaan Thomas Tuchel, & Permata Akademi The Blues
Reece James yang bermain sebagai wing back mampu menjadi mesin gol untuk Chelsea, kok bisa?
Jika James sudah menciptakan lima gol, Chilwell yang bermain di kiri juga mampu tampil produktif dengan sumbangan tiga golnya.
"Mereka memang bermain di belakang, namun saya tidak menyebut mereka pemain bertahan," kata Tuchel dilansir The Guardian.
"Mereka bebas menyerang, bergerak ke depan dan masuk ke kotak penalti lawan, namun tak melupakan tanggung jawabnya di belakang," lanjutnya.
"Saya menempatkan mereka ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol dan memberi ancaman kepada lawan," jelas juru taktik asal Jerman tersebut.
Ya, satu gol James di laga malam tadi menjadi bukti bahwa sistem yang dijalankan Tuchel begitu efektif, ia tak salah mempercayakan James bermain di sisi kanan The Blues.
Pemain asli binaan akademi Chelsea tersebut mampu mengontrol bola begitu baik di dalam kotak, membidik arah yang ia tuju, kemudian menghempaskan tendangan roket yang menghujam gawang Juventus.
Jelas itu bukan merupakan hal kebetulan, insting mencetak gol, kualitas tendangan, dan kepercayaan diri tinggi dibutuhkan untuk mencetak gol dengan cara seperti itu.
"Saya tak pernah meragukan kemampuannya (James) untuk mencetak gol, ia tak butuh latihan untuk melakukannya," puji Tuchel dilansir Goal International.
"Penyerang kami akan berkorban dan memberi celah kepada lini kedua untuk menciptakan peluang," lanjutnya.
Apa yang Tuchel ungkapkan di kalimat kedua patut digaris bawahi, peran penyerang Chelsea tak hanya untuk mencetak gol saja.
Namun juga memberikan ruang kepada lini kedua The Blues, khususnya wing back untuk mencipatakan daya kejut bagi lawan.
Kenyamanan bermain wing back Chelsea dan progresi skema Thomas Tuchel lebih efektif ketika Chelsea bermain tanpa striker murni atau false nine.
Meski tak rajin mencetak gol, Havertz/Pulisic yang sering mengisi peran false nine mampu membuka runag bagi James dan Chilwell untuk bermain lebih menusuk.
Peran false nine yang sering bermain melebar dan menjemput bola ke tengah, membuat Chilwell dan Reece James bebas untuk masuk ke kotak penalti tanpa bertabrakan dengan striker Chelsea.
Contoh paling nyata adalah di gol yang dicetak James saat melawan Norwich di Liga Inggris.