Super Pandit
Ada tidaknya Egy di Piala AFF 2020, Timnas Indonesia Masih Punya Winger Elite di Lini Depan
Egy baru dapat bergabung bersama skuat Timnas Indonesia hanya saat pasukan Shin Tae-yong berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Teka-teki keikutsertaan Egy Maulana Vikri di Piala AFF 2020 yang mulai menemui titik terang.
Namun, Egy baru dapat bergabung bersama skuat Timnas Indonesia hanya saat pasukan Shin Tae-yong berhasil lolos dari babak penyisihan grup.
Pihak FK Senica baru mengizinkan Egy untuk mengikuti gelaran Piala AFF 2020 setelah tanggal 18 Desember.

Baca juga: Jadwal Piala AFF 2020 Hari Ini, Kamboja vs Malaysia, Pemanasan Harimau Malaya & Asa Raih Poin Penuh
Baca juga: Jelang Laga Perdana di Piala AFF 2020, 2 Pemain Malaysia Positif Covid-19
FK Senica masih membutuhkan tenaga Egy hingga pertandingan terakhir di kompetisi tertinggi Liga Slovakia.
""Egy dilepas untuk bergabung timnas di Piala AFF setelah pertandingan terakhir kami pada 18 Desember," kata direktur FK Senica, David Balda lewat Instagramnya.
"Kami berharap yang terbaik untuk kalian," lanjutnya.
Pemain yang berposisi sebagai winger itu baru dapat bertanding jikalau tim asuhan Shin Tae-yong berhasil lolos ke babak semi final.
Jelas hal tersebut membuat pecinta sepakbola tanah air ketar ketir. Pasalnya, Egy adalah pemain mentereng yang tenaganya dibutuhkan untuk membawa Indonesia tampil bertaji.
Bagimana tidak, winger berusia 21 tahun itu dinobatkan sebagai pemain terbaik pekan lalu oleh AFC berkat dua golnya untuk FK Senika di Liga Slovakia.
Hal itu semakin menunjukkan bagaimana kualitas yang dimiliki oleh Egy Maulana Vikri.
Namun, ketidakhadirannya hingga babak penyisihan grup nampaknya tak akan membuat kepala Shin Tae-yong pusing.
Indonesia masih memiliki barisan winger mumpuni yang atribusinya tak kalah bersinar dengan pemain sekaliber Egy.
Pelatih berusia 52 tahun itu paham betul dengan potensi yang dimiliki oleh barisan pemain Indonesia yang mengutamakan kecepatan.
Salah satu yang paling mencolok adalah peran inverted winger yang ia berikan kepada Witan Sulaeman dan Irfan Jaya.
Hadirnya Irfan Jaya di lini depan Timnas menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Tak hanya itu, akurasi tendangan Irfan Jaya juga begitu mematikan, itu memudahkannya dalam melakukan finishing dengan sepakan dari posisi tak ideal.
Irfan Jaya tak ragu mencoba tembakan dari sudut sempit, sebagaimana yang ia tunjukkan pada pertandingan melawan Borneo FC di BRI Liga 1.
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kiri penyerangan Juku Eja, Irfan Jaya memiliki ruang tembak dari dalam kotak penalti.
Dengan spektakuler, pemain berpostur 162 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kanan yang menghujam pojok kanan gawang Borneo yang dijaga Gianluca Claudio Pandeynuwu.
Atribusi Irfan Jaya bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Bantaeng tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan tim baik di sisi kanan maupun kiri.
Lalu, ia juga memiliki finishing yang ciamik, meskipun bermain sebagai winger, Irfan Jaya telah menyumbangkan enam gol untuk Laskar Sembada musim ini, terbanyak di antara pemain PSS lainnya.
Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic tahu betul cara memanfaatkan kemampuan sang pemain, yang juga ditiru oleh Shin Tae-yong.
Irfan Jaya bermain lebih menusuk bersama PSS, ia sering berada di kotak penalti ketika winger lain ataupun striker PSS menguasai bola.
Striker anyar Laskar Sembada, Nemanja Kojic mampu menjadi pemantul untuk sang pemain.
Salah satu contohnya adalah gol Irfan Jaya saat PSS Sleman menjamu Barito Putera, Irfan Jaya yang berlari menusuk mendapatkan umpan sundulan kepala dari striker asal Serbia tersebut.
Dengan tenang, Irfan jaya mampu menaruh bola ke arah pojok kanan Barito yang dijaga oleh Aditya Harlan.
Proses tersebut hampir mirip dengan gol Irfan Jaya ke gawang Myanmar dalam partai uji coba di Turki, Irfan yang berlari menusuk di sisi kiri menerima umpan matang dari Dewangga.
Sontekan kaki kanannya mampu mengecoh kiper Myanmar dan membawa Indonesia unggul dengan skor 2-0.
Jika Irfan jaya bergerak dari kiri, penampilan ciamik juga ditunjukkan Witan Sulaeman bersama Timnas Garuda.
Sang juru taktik, Shin Tae-Yong begitu percaya dan paham betul dengan kemampuan pemain milik Lechia Gdansk tersebut.
Dari beberapa laga yang sudah dijalani Timnas Indonesia, baik di kelompok umur ataupun tim senior, Witan selalu masuk dalam skuat pilihan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Dalam skema 4-4-2 dan 4-1-4-1 milik Shin Tae-yong, Witan yang memiliki kecepatan diberi peran olehnya menjadi seorang inverted winger.
Menariknya, Witan begitu fleksibel untuk dimainkan di posisi kanan ataupun kiri penyerangan Timnas Indonesia.

Sang pemain memiliki kualitas kaki kanan dan kiri yang sama baiknya, itu memberikan keleluasaan bagi Witan untuk melakukan cut inside lalu menyelasaikan peluang menggunakan kaki kiri atau kaki kanan dengan efektif.
Atribusi utama Witan adalah kecepatan dan kemampuan dribelnya yang mumpuni, ia juga mampu menyelesaikan peluang dengan baik.
Shin Tae-yong pun memanfaatkan kemampuannya untuk bermain lebih menusuk ke dalam kotak penalti lawan lalu mencetak gol.
Satu gol Witan ke gawang Taiwan adalah contohnya. Witan yang berlari menusuk dari sisi kanan, mendapatkan umpan terobosan dari Kadek Agung. Dengan dingin, ia melakukan plesing yang mampu mengecoh kiper Taiwan dan membuat Timnas unggul 3-0.
Gol hampir mirip juga Witan ciptakan saat Timnas Indonesia melakoni uji coba melawan Nepal di Tajikistan, pemain bebrusia 20 tahun tersebut kembali melakukan pergerakan menusuk dari sisi kanan kemudian menjebol gawang Nepal lewat sontekan kaki kanan.
Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.
Kemampuan melakukan step over dan ketahanan fisik yang prima mampu ditunjukan Witan di berbagai laga Timnas Garuda, ia mampu menciptakan peluang lewat pergerakan agresif dari sisi sayap.
Ya, selain dua nama yang disebutkan di atas, Shin Tae-yong juga memiliki senjata-senjata lain di lini sayap, sebut saja Ramai Rumakiek dan Yabes Roni.
Nama yang disebutkan terakhir adalah punggawa Bali United yang telah mondar mandir masuk ke dalam skuat Timnas Indonesia baik dalam kelompok umur maupun senior.
(Tribunnews.com/Deivor)