Sadio Mane
Kisah Sadio Mane:Kabur dari Rumah Usia 16, Pinjam Uang Sahabat, Pakai Sepatu Robek Demi Sepak Bola
Pada usia 16, Sadio Mane pernah membuat keputusan besar. Pergi dari rumahnya ke Dakar dengan tanpa memberi tahu orang tuanya untuk belajar sepak bola.
Editor:
Muhammad Barir
“Saya pergi tanpa memberi tahu siapa pun, selain sahabat saya. Saya berjalan lama untuk bertemu dengan seorang teman yang meminjamkan saya sejumlah uang agar saya bisa naik bus ke Dakar," kata Sadio Mane memulai cerita tentang awal kariernya.
Sesampainya di Dakar, Mane langsung mendapatkan tempat tinggal dan mulai berlatih di akademi sepak bola yang dituju.
"Saya disambut oleh keluarga yang Saya tidak tahu, saya langsung mengikuti sesi latihan di tim yang diakui".
Namun, orangtua Mane pada akhirnya mengetahui keberadaannya setelah mendesak sang sahabat untuk memberitahu.
Mane kemudian berbicara panjang dengan orangtuanya via telepon. Dia akhirnya mendapatkan persetujuan untuk mencoba peruntungan di sepak bola.
Hari-harinya tidak berjalan mudah saat menimba ilmu di akademi. Hal tersebut karena banyak yang memandangnya dengan sebelah mata.
"Ada 200 atau 300 anak muda yang mengantri untuk kesempatan mereka, itu mulai buruk bagi saya karena ketika saya menampilkan diri, saya ditertawakan".
"Saya tidak terlihat seperti pesepakbola. Saya mengenakan celana yang tidak terlihat seperti celana pendek sepak bola".
"Dan sepatu bola saya benar-benar robek di bagian samping dan telah saya perbaiki dengan kawat sebaik mungkin".
"Mereka yang mengawasi persidangan akan melihat saya dengan ekspresi wajah yang aneh"
"Kamu benar-benar ingin menjadi pesepakbola?' Saya mengerti mereka tetapi saya tidak punya pilihan".
"Karena saya tidak seburuk itu, mereka membawa saya. Itu adalah awal dari petualangan saya. dan Sekarang saya menjadi seorang Juara Afrika,” kata Sadio Mane.
Namun, Mane kini telah membuktikan talentanya dan menjadi salah satu pesepak bola tersukses.
Setelah keluar dari akademi, Mane bergabung dengan FC Metz di Liga Perancis, lalu melanjutkan karier bersama Red Bull Salzburg dan melejit di Austria.
Pada musim panas 2014, Mane direkrut Southampton. Kemudian, Liverpool menebusnya senilai 34 juta poundsterling (sekitar Rp 660 miliar).
Nilai tersebut menjadikan Mane sebagai pemain termahal Afrika pada periode itu.