Liga 1
Stadion BJ Habibie Jadi Markas PSM Makassar, Kualitas Rumput-Lampu Jadi Sorotan, Parkir Rp 75 Ribu?
Tarif parkir mobil sebesar Rp 75.000, untuk motor Rp 50.000, di Stadion BJ Habibie. Hal itu sangat dikeluhkan oleh suporter PSM Makassar
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Apabila masih kurang, kata Burhanuddin, di tower masih tersisa ruang untuk penambahan lampu sebanyak empat titik tiap tower.
"Kalau dari hitung-hitungan dengan tim Philips yang ada sekarang sudah sesuai standar PT LIB. Kalaupun masih mau ditambah kita masih punya ruang untuk 16 titik lampu," ungkapnya.
"Paling lambat tanggal 21 Juli 2022 pencahayaan stadion sudah ready semua. Sehingga PSM lawan Bali bisa diselenggarakan malam hari di Kota Parepare," katanya.
Walikota Parepare Kumpulkan Warga Soal Tarif Parkir

Terkait hal nonteknis seputar kesiapan stadion, Wali Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Taufan Pawe mengumpulkan warga sekitar Stadion BJ Habibie, setelah venue itu dipastikan akan menjadi home base PSM Makassar melawan Bali United dalam gelaran Liga 1 29 Juli nanti.
Taufan meminta warga sekitar stadion untuk bertemu, setelah mendengar tarif parkir di sana dianggap terlalu mahal. Sehingga dia berniat menyamakan persepsi.
Politisi Golkar ini membuka pertemuan dengan kilas balik uji coba antara PSM Makassar dengan Sulut United yang digelar beberapa bulan lalu.
"Ada masyarakat menarik tarif parkir mobil sebesar Rp 75.000, untuk motor Rp 50.000, hal itu sangat dikeluhkan oleh suporter PSM Makassar dan pecinta bola yang datang menonton pertandingan," kata Taufan kepada warga sekitar stadion, Selasa (19/7/2022).
Karena itu, Taufan Pawe menuturkan Pemerintah Kota Parepare berembug bersama warga sekitar Stadion Gelora BJ Habibie, dan meminta mereka tidak menarik parkir kemahalan.
"Dari hasil rembug antara warga sekitar stadion, kami menyepakati tarif parkir untuk kendaraan roda 2 dikenakan Rp 10.000, sementara untuk mobil Rp 20.000," terang Taufan.
Selain tarif parkir, Taufan juga menyoroti keluhan suporter Juku Eja, julukan PSM, bahwa harga air yang dijual terlalu mahal.
Dalam pertemuan tersebut, warga dan pemerintah kota sepakat bahwa harga air kemasan tidak boleh terlalu tinggi kepada fans.
"Kami memahami, untuk menjadi tuan rumah yang baik akan jauh dari kata sempurna, Namun izinkan kami berusaha semaksimal mungkin bekerja demi kenyamanan para pencinta sepak bola, khususny fans fanatik PSM," ungkap Taufan Pawe.
Anugra Sunday, salah seorang penggemar sepak bola mengapresiasi kebijakan Taufan. Anugra mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan Pemkot Parepare sangat tepat.
"Bayangkan saja tarif parkir yang ditarik warga sekitar lebih mahal dari harga tiket menonton laga sepak bola. Olehnya itu, kami berterima kasih kepada Pemkot Parepare atas langkah yang telah dilakukan," harap Anugra. (Alfarizy AF/Tribunnews/Sukmawati Ibrahim/TribunTimur/Suddin Syamsuddin/Kontributor Kompas.com di Pinrang)