Senin, 11 Agustus 2025

Liga 1

Luis Milla Bakal Puyeng, Persib Punya Seabrek Lubang, Formasi 4-3-2-1 Jadi Andalan?

Bukan perkara mudah bagi Luis Milla yang mengambil alih Persib saat kompetisi sudah berjalan terutama karena Persib punya banyak masalah permainan

HERKA YANIS/TABLOID BOLA
Ekspresi pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, seusai timnya tersingkir dari Asian Games 2018, Timnas U-23 Indonesia kalah adu penalti dari Uni Emirat Arab dalam pertandingan babak 16 besar sepak bola Asian Games 2018 di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8/2018). Luis Milla kini ditunjuk menjadi pelatih Persib Bandung di Liga 1 2022 menggantikan Robert ALberts yang mundur di pekan keempat Liga 1 2022. 

8. Abdul Aziz

93. Erwin Ramdani

10. Marc Klok

53. Rachmat Irianto

55. Ricky Kambuaya

70. Arsan Makarim

6. Robi Darwis

Lini Depan/Penyerang

21. Frets Butuan

30. Ezra Walian

19. David Da Silva

77. Ciro Alves

31. Ridwan Ansori

Tantangan lainnya adalah ekspektasi besar dari suporter, bobotoh.

Seperti pedang bermata dua, faktor bobotoh bisa jadi booster bagi Luis Milla, namun sebaliknya juga bisa jadi faktor pelengser.

Baca juga: Luis Milla Datang, Persib Bakal Pamerkan Permainan Tiki-taka? Bobotoh Kaget, Sudah Dipantau 4 Tahun

Suka Formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1

Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla
Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla yang kini jadi pelatih Persib Bandung. ((Instagram / @luismillacoach))

Luis Milla secara terbuka menyebut menyukai permaian yang mampu mendominasi laga dengan penguasaan bola secara maksimal, sebuah hal yang belum terlihat dari Persib di lima laga Liga 1 2022.

Dalam sebuah artikel yang dilansir Libertaddigital, Luis Milla mengatakan, untuk tujuan menguasai pertandingan lewat ball possesion, dia cenderung menyukai formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1.

“4-3-3 atau 4-2-3-1 merupakan sistem dan permulaan dari permainan yang berfungsi untuk mengendalikan pertandingan, tetapi pada akhirnya semua formasi tentu harus berdasarkan pada kebutuhan tim,” kata Luis Milla beberapa waktu lalu.

Meski begitu, Luis Milla menyebut, tak segan untuk menggunakan sistem formasi dengan lima pemain bertahan saat harus mempertahankan keunggulan.

“Di Lugo misalnya, saya menggunakan pertahanan lima pemain untuk membuat tim saya lebih kuat ke dalam. Keduanya harus lebih tertutup dan lebih kuat dalam setiap lini. Namun Anda tetap harus memperhitungkan kualitas pemain yang dimiliki,” tambahnya.

Pun, refrensi rujukan Luis Milla tetaplah formasi menyerang dengan Timnas Spanyol sebagai ukuran pakem.

Dominasi permainan lewat keunggulan penguasaan bola, menjadi filosofi yang seperti jadi acuan sang pelatih.

“Jika Anda memiliki tim dengan pemain yang sangat bagus seperti yang terjadi pada saya di tim nasional, Anda bisa bermain dengan 4-3-3 dan tidak pindah dari sana. Secara teknis, dengan tim seperti itu seharusnya Anda bisa bersaing dengan rival,”.

“Itu semua tergantung kepada apa yang Anda miliki dan apa yang menjadi target Anda. Seperti yang saya katakan, saya suka dengan 4-3-3 atau 4-2-3-1, tetapi kita juga harus melihat trend lain yang sekarang muncul,.

“Seperti saat ini ada tim dengan menggunakan lima pemain bertahan dengan kekuataan transisi yang cepat antar pemain. Sepak bola banyak berubah saat ini karena Inggris atau Jerman. Di Spanyol, kami harus mengubah beberapa hal seperti lebih banyak untuk menyerang daripada menggiring bola,” kata  Luis Milla. (oln/*/berbagaisumber)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persija Jakarta
1
1
0
0
4
0
4
3
2
Malut United
1
1
0
0
3
1
2
3
3
Persib
1
1
0
0
2
0
2
3
4
Persis
1
1
0
0
2
1
1
3
5
PSIM
1
1
0
0
1
0
1
3
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan