Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Hal Ini Bikin TPF Aremania Desak Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan: Semua Korban Meninggal Tak Wajar
TPF Aremania menerangkan bahwa kematian seluruh korban Tragedi Kanjuruhan merupakan kematian tidak wajar yang disebabkan karena suatu hal.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
SURYA/PURWANTO
Sejumlah atlet nasional dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berdoa dan memasang karangan bunga didepan monumen patung kepala singa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (10/10/2022). Para atlet dan pengurus PBSI berempati atas Tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa. Enam atlet PBSI yang ikut berdoa bersama diantaranya Ihsan Leonardo Imanuel Rumbay, Pramudya Kusumawardana, Rahmat Hidayat, Aisyah Salsabila Putri Pranata, Sofy Al Mursira Asharunnisa, dan Febi Setianingrum. Terkait pengusutan Tragedi Kanjuruhan, TPF Aremania mendesak dilakukannya autopsi terhadap korban karena menilai semua korban meninggal tidak wajar dalam tragedi tersebut. SURYA/PURWANTO
“Ketika ada kematian yang tidak wajar maka sudah semestinya pihak kepolisian melakukan KUHAP (Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana), untuk melakukan pemeriksaan otopsi. Tujuannya untuk memastikan apa penyebab kematian ini,” ujarnya.
Kontributor Bola Kompas.com, Suci Rahayu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan TPF Aremania Ngotot Minta Autopsi Korban Tragedi Kanjuruhan"