Liga Champions
Rapor Brutal Messi dan Mbappe Saat PSG Tersingkir, Dua Mega-Bintang Diberangus Sekaligus
Messi dan Mbappe benar-benar diberangus, dan PSG sekali lagi menjadi tim biasa, dikalahkan oleh Bayern Muenchen
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Rapor Brutal Messi dan Mbappe Saat PSG Tersingkir, Dua Bintang Diberangus Sekaligus
TRIBUNNEWS.COM - Media kenamaan Prancis, L'Equipe saat mereka memberikan rating brutal terhada dua bintang Paris Saint-Germain Kylian Mbappe dan Lionel Messi pada laga melawan Bayern Muenchen.
PSG tersingkir dari Liga Champions menyusul kekalahan agregat 0-3 dari Bayern Muenchen pada Kamis (9/3/2023) dini hari.
Klub raksasa Prancis itu datang ke pertandingan leg kedua di Jerman dalam posisi tertinggal satu nol menyusul kekalahan mereka di kandang bulan lalu.
Baca juga: Chelsea dan Liverpool Rebutan Little Messi, The Reds Beri The Blues Peluang Buat Angkut Gvardiol
Tertinggal 0-1, PSG gagal membalikkan keadaan dan malah hancur saat Eric Maxim Choupo-Moting dan Serge Gnabry memastikan kemenangan 2-0 Bayern Muenchen tadi malam.
PSG tersingkir.
L'Equipe secara frontal memberikan rapor sangat buruk buat dua bintang mereka, Kylian Mbappe dan Lionel Messi dianggap tidak mampu memberi dampak positif di pertandingan.

Media Prancis yang terkenal keras dalam melontarkan kritik itu secara kejam memberikan nilai 3 untuk Mbappe dan Messi.
Tentang penampilan pemain berusia 35 tahun itu melawan Bayern Muenchen, L'Equipe menulis:
"Messi [penampilannya] terlalu kecil dan sangat mengecewakan dalam pertandingan sepenting ini. Dia sangat mengecewakan."
Kolumnis L'Equipe, Vincent Duluc menulis: "Di PSG, jika soal babak knock-out Liga Champions, kekalahan adalah budaya."
Kolumnis lain menambahkan: "PSG tidak pernah benar-benar memberikan kesan mampu membalikkan keadaan di Munich.
"Messi dan Mbappe benar-benar diberangus, dan PSG sekali lagi menjadi tim biasa, dikalahkan oleh Bayern Muenchen."

Kekalahan ini menjadi kegagalan berikutnya bagi PSG di Liga Champions.
Meski begitu, pelatih PSG, Christophe Galtier yakin dia masih akan menjadi pelatih hingga sisa musim meskipun gagal membawa PSG meraih kesuksesan di Eropa musim ini.
"Masih terlalu dini untuk membicarakannya. Masa depan saya jelas bergantung pada manajemen olahraga saya dan presiden saya," katanya.
“Ada kekecewaan, begitulah adanya."
"Klub menaruh banyak harapan pada kompetisi ini. Saya tetap di jalur, saya masih fokus pada akhir musim dengan banyak energi dan determinasi," kata dia.
Cuma Ganas di Fase Grup

Nasib pahit kembali dialami Lionel Messi di ajang Liga Champions sejak ia bergabung dengan Paris Saint-Germain.
Kekalahan 0-2 lawan FC Bayern pada laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions pada Kamis (9/3/2023) memastikan petualangan Lionel Messi dan PSG berhenti di Liga Champions musim ini.
Hal ini serupa dengan apa yang terjadi musim lalu ketika kubu Paris kandas di tangan Real Madrid dengan agregat 2-3 pada babak sama.
Kekalahan kontra Real Madrid boleh dikatakan lebih menyakitkan karena PSG sebenarnya sudah unggul 2-0 secara agregat hingga setengah jam terakhir laga dua leg.
Keunggulan tersebut datang berkat gol injury time Mbappe pada leg pertama dan gol pemain sama pada menit ke-40 laga di Santiago Bernabeu.
Sayang bagi Paris dan para pendukungnya, Real berhak melaju setelah Karim Benzema mencetak hattrick dalam 17 menit.
Messi sendiri bermain sebagai starter pada kedua laga tersebut.
Alhasil, Messi bermain 360 menit tanpa mencetak gol ataupun assist di babak knockout Liga Champions sejak bergabung bersama PSG.
Peruntungannya lebih banyak terjadi di fase grup di mana ia membukukan sembilan gol dan empat assist dari 10 laga.
Hal ini tentu menyakitkan bagi Messi yang tak pernah gagal mencapai perempat final Liga Champions dalam dua musim beruntun.
Bagi kubu Paris sendiri, hasil kontra FC Bayern merupakan kali kelima mereka tumbang di babak 16 besar sejak mendapat gelontoran dana sebagai klub terkaya di dunia sejak dibeli QSI pada 2011.
"Sejujurnya, saya senang PSG tersingkir," kritik mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, di CBS Sports.
"Mereka tak terlihat seperti sebuah tim, mereka berantakan."
"Lima dari tujuh tahun terakhir mereka kalah di babak 16 besar setelah menghabiskan banyak uang."
"Mereka punya pemain-pemain bintang terbaik di dunia." "Tapi, mereka hanya punya individu dan bukan tim."
(oln/SB/Kompascom)
Liga Champions
Donnarumma Kecewa Final Liga Champions Tak Sengit, Sindir Inter Milan yang Melempem |
---|
Sosok yang Berjasa di Balik Keberhasilan PSG Juarai Liga Champions UEFA |
---|
Komentar Kylian Mbappe setelah PSG Juara Liga Champions untuk Pertama Kalinya |
---|
Daftar Juara Liga Champions Sepanjang Masa: PSG Pecah Telur, Real Madrid Masih Kolektor Terbanyak |
---|
Hanya dengan 2 Kesempatan, PSG Lewati Real Madrid soal Rekor Final Liga Champions |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.