Serba Perdana Hasil Arema FC Kalahkan Persikabo 1973: Akhirnya Julian Schwarzer Clean Sheet

TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Arema FC atas Persikabo 1973 pada pekan 10 Liga 1 2023/2024 menghadirkan sorotan. Beirkut sorotan serba perdana atas sukses Arema FC memetik 3 poin.

Hasil pertandingan Liga 1 2023/2024 hari ini, Senin (28/8/2023) antara Arema FC vs Persikabo 1973 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, berkesudahan dengan skor 1-0.

Satu-satunya gol kemenangan Arema FC dicetak Dedik Setiawan pada menit ke-30'. Pemain asli Malang, Jawa Timur tersebut membubuhkan namanya di papan skor setelah menerima umpan dari M Rafli.

Baca juga: Hasil Arema FC vs Persikabo 1973 di Liga 1: Singo Edan Menang, Dedik Setiawan Jadi Pembeda

Hasil ini membuat Arema FC mengemas 6 poin hasil dari 10 laga. Hanya saja, klub berlogo kepala singa dengan lengan mengepal belum beranjak dari zona degradasi.

Arema FC menduduki posisi 17 klasemen Liga 1 2023/2024. Mereka terpaut satu angka dari Bhayangkara FC yang berstatus sebagai juru kunci klasemen Liga 1.

Terlepas dari itu, berikut serba perdana Arema FC kalahkan Persikabo 1973 yang dirangkum redaksi Tribunnews dari berbagai sumber. 

1. Kemenangan Perdana Arema FC

Akhirnya Arema FC merasakan manisnya 3 poin di Liga 1 2023/2024. Kemenangan perdana Arema FC hadir pada pekan 10 dengan susah payah menundukkan Persikabo 1973.

Tercatat dari 9 pertandingan sebelumnya di Liga 1 musim ini, klub berjuluk Singo Edan sekalipun tak memetik kemenangan.

Rinciannya ialah 6 kekalahan dan tiga hasil imbang. Tak heran jika sebelum hasil positif ini, Arema FC berkutat di zona degradasi dengan raihan 3 angka.

Kemenangan atas Persikabo 1973 diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan tim kesayangan Aremania dan Aremanita ini.

2. Debut Manis Fernando Valente

Laga perdana yang dilakoni Fernando Valente sebagai pelatih Arema FC berbuah manis. Ini merupakan debut bagi ayah Ze Valente menukangi Singo Edan pada pertandingan resmi.

Fernando Valente langsung memberikan efek instan terhadap permainan Singo Edan. 

Kendati masih meninggalkan beberapa celah, namun intensitas serangan yang dibangun Dendi Santoso dan kolega jauh lebih hidup ketimbang laga-laga sebelumnya.