Shin Tae-yong Simpan Marselino Ferdinan dan Rafael Struick di Leg Pertama Begini kata Pelatih Garuda

Dengan catatan ini, tentu saja timnas Indonesia jauh lebih diunggulkan.

Untuk itu, dengan modal bagus tersebut Sandy Walsh pun bertekad membawa timnas Indonesia meraih hasil maksimal.

Sebab Sandy Walsh pun tak ingin mencoreng rekor pertemuan timnas Indonesia atas Brunei Darussalam. Memang dalam rekor pertemuan timnas Indonesia selalu unggul.

Dengan menganalisis kekuatan Brunei Darussalam tersebut, Sandy mengatakan bahwa timnas Indonesia sudah mendapatkan gambaran kekuatan Brunei.

Untuk itu, saat menghadapi Brunei nantinya tim Merah Putih diharapkan tetap fokus. Dengan harapan timnas Indonesia bisa mengunci kemenangan dalam dua leg langsung.

“Kami sudah mendapat gambaran dari internet dan Youtube serta mengadakan pertemuan. Semua pemain akan fokus dan mengikuti taktik serta instruksi dari pelatih,” ujarnya.

Indonesia pernah menghadapi Brunei Darussalam sebanyak 11 kali.

Dalam pertemuan itu, tim Merah Putih mencatatkan tujuh kali menang, dua kali imbang, dan dua kali kalah.

Kekalahan tim Merah Putih terakhir kali didapatkan pada 33 tahun lalu.

Ini terjadi pada ajang Pesta Sukan Merdeka dan timnas Indonesia kalah 0-1.

Kemudian hasil imbang terakhir kali didapatkan timnas Indonesia pada 37 tahun lalu pada ajang SEA Games 1985. Kala itu, timnas Indonesia imbang 1-1.

Kapten Brunei Darussalam, Hendra Azam, menilai timnas Indonesia akan tampil menyerang. Ini akan memaksa Brunei akan lebih banyak bermain bertahan.

"Jadi mungkin mereka akan menyerang total dengan formasi 1-1-8. Jadi kami harus menumpuk pemain di lini belakang," ucap Hendra Azam.

Meski begitu, Hendra Azam yakin ia dan rekan-rekannya bisa menahan gempuran pemain timnas Indonesia.

Ia tidak mau mengalah begitu saja dari timnas Indonesia.
"Sekarang situasinya berbeda. Kami akan bermain 11 Vs 11 sejak awal laga. Jadi saya optimistis bisa mengimbangi mereka," ucap Hendra Azam. (Tribunnews/mba/bolasport)