Liga Inggris
Efisiensi SJR di Manchester United: PHK Massal, Kantin Tutup, dan Makan Siang Gratis Dihapus
Sir Jim Ratcliffe, kembali melakukan langkah pemangkasan pengeluaran klub. Dengan kembali memecat karyawan hingga menghapus makanan gratis.
Penulis:
Muhammad Ali Yakub
Editor:
Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik Manchester United, Sir Jim Ratcliffe (SJR), kembali melakukan langkah pemangkasan pengeluaran klub.
Kali ini, sekitar 200 karyawan terancam kehilangan pekerjaan, menambah total pemutusan hubungan kerja menjadi 450 orang sejak awal restrukturisasi.
Selain pengurangan karyawan, Ratcliffe juga menutup kantin di Old Trafford dan mengganti fasilitas makan siang gratis dengan buah.
Langkah-langkah ini diambil sebagai respons atas kerugian finansial yang dialami Manchester United selama beberapa tahun terakhir.
Ratcliffe berkomitmen menstabilkan neraca keuangan klub, meski kebijakan ini menuai beragam reaksi di kalangan internal Manchester United.
Keputusan SJR tersebut dikonformasi oleh kepala eksekutif Omar Berrada dalam sebuah pertemuan di Old Trafford pada Senin (24/2/2025) waktu Inggris, dikutip dari Daily Mail.
Adapun keputusan final Ratcliffe mengenai pemecatan karyawan jilid dua akan diketahui pada bulan April 2025.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk menempatkan Manchester United pada posisi terkuat untuk menang di seluruh tim pria, wanita, dan akademi kami," jelas kepala eksekutif Manchester United, Omar Berrada.
"Kami sedang memulai serangkaian tindakan luas yang akan mengubah dan memperbarui klub."
"Sayangnya, ini berarti mengumumkan potensi PHK lebih lanjut dan kami sangat menyesalkan dampaknya pada rekan-rekan yang terdampak," tambahnya.
"Sebagai bagian dari langkah-langkah ini, klub mengantisipasi bahwa sekitar 150-200 pekerjaan mungkin akan diberhentikan, tergantung pada proses konsultasi dengan para karyawan. Ini akan menjadi tambahan bagi 250 peran yang dihapus tahun lalu," jelas Berrada.
Baca juga: Rekap Hasil Liga Inggris: Hari Apes Chelsea dan Arsenal, Manchester United Nyaris Ikut
Omar Berrada juga turut menjelaskan alasan pemecatan yang dilakukan Manchester United.
Menurutnya, kerugian dalam lima tahun terakhir menjadi alasan utamanya sejak 2019.
"Kami telah merugi selama lima tahun berturut-turut. Ini tidak boleh terus berlanjut," kata kepala eksekutif Manchester United itu.
"Dua prioritas utama kami sebagai klub adalah memberikan kesuksesan di lapangan bagi para penggemar kami dan meningkatkan fasilitas kami. Kami tidak dapat berinvestasi pada tujuan-tujuan ini jika kami terus-menerus merugi."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.