Liga 1
Kronologi Bus Persik Kediri Dilempari Batu Oknum Suporter Arema FC, Tak Belajar Tragedi Kanjuruhan!
Bus Persik Kediri dilempari batu diduga oleh oknum suporter Arema FC setelah pertandingan pekan ke-32 Liga 1, pada Minggu (11/5/2025) sore WIB.
Penulis:
Hafidh Rizky Pratama
Editor:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bus Persik Kediri dilempari batu diduga oleh oknum suporter Arema FC setelah pertandingan pekan ke-32 Liga 1, pada Minggu (11/5/2025) sore WIB.
Insiden tersebut terjadi setelah Persik Kediri bertandang ke markas Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Kejadian ini membuat para suporter nampaknya tidak belajar dengan Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 135 orang tiga tahun silam.
Insiden bus Persik Kediri dilempari batu ini pun langsung viral di sosial media.

Dalam video yang beredar, nampak penggawa Persik Kediri sedang menaiki bus pasca pertandingan melawan Arema FC.
Namun saat hendak meninggalkan area Stadion Kanjuruhan, nampaknya beberapa oknum suporter melakukan pelemparan batu ke arah bus Persik Kediri. Alhasil kaca samping bus Persik Kediri pecah.
Kondisi bus Persik Kediri pasca dilempari batu pun diunggah oleh gelandang Persik, Ze Valente.
Melalui unggahan Instagram Story pribadinya, Ze Valente tampak memperlihatkan kondisi samping bus yang kacanya sudah pecah.
Dalam unggahan tersebut Valente juga menyayangkan kejadian tersebut dan tidak belajar dengan tragedi yang pernah terjadi.
"Kita tida pernah belajar," tulis Ze Valente dalam unggahan Instagram Story, Minggu (11/5/2025) malam.
"Tapi lebih baik saya tidak mengatakan apa yang saya pikirkan," lanjutnya.
Baca juga: Hasil Liga 1: Laga Perdana Arema FC di Kanjuruhan Tercoreng, Persik Pastikan Selamat dari Degradasi
Kabarnya, atas insiden ini membuat pelatih Persik Kediri, yakni Divaldo Alves terluka.
Berdasarkan unggahan Instagram @hooligan.indonesa, tampak pelatih Divaldo Alves sedang mendapatkan perawatan di bagian kepala.
Meski begitu, hingga saat ini pihak Persik Kediri belum memberikan statement terkait kejadian ini.
Tentu saja insiden ini sangat disayangkan. Hal ini menjadi bukti bahwa suporter tidak belajar dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa pada Oktober 2022 silam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.