Liga Champions
MOTM PSG Juara Liga Champions: Desire Doue Pilih Ilmu Padi, Sebut Enrique Hero yang Sesungguhnya
Desire Doue menyodorkan pelatihnya, Luis Enrique saat membawa Paris Saint-Germain (PSG) juara Liga Champions berkat kalahkan Inter Milan 5-0.
Penulis:
Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Desire Doue tampil gemilang pada partai final Liga Champions 2024/2025. Pemain yang dijuluki sebagai The Next Neymar ini menyabet penghargaan MOTM alias Man of The Match laga final Paris Saint-Germain (PSG) vs Inter Milan.
Pemain muda berusia 19 tahun itu menjadi sosok kunci di balik keberhasilan PSG mengangkat trofi juara Liga Champions usai membungkam Inter Milan 5-0. di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB.
Banyak pihak memprediksi pertandingan bakal berlangsung sengit, mengingat kedua tim sama-sama tampil impresif sepanjang musim.
Namun yang terjadi justru sebaliknya, PSG tampil dominan dan membuat laga final berakhir antiklimaks.

Tak hanya menunjukkan superioritas di berbagai aspek permainan, Les Parisiens juga mencatat sejarah baru. Kemenangan atas Inter menjadi margin skor terbesar dalam sejarah partai final Liga Champions.
Menariknya, bukan Ousmane Dembele yang tampil sebagai bintang utama.
Meski bermain cukup baik, sorotan utama justru tertuju pada Desire Doue. Pemain muda asal Prancis itu mencuri perhatian berkat performa luar biasa, yang mengantarkannya terpilih sebagai Man of the Match.
Penampilan Doue di partai puncak benar-benar mencerminkan kelasnya sebagai talenta spesial. Ia terlibat langsung dalam momen-momen krusial yang membuat PSG tampil begitu dominan.
Kontribusinya dimulai sejak awal laga.
Doue mencatat assist untuk gol pertama PSG yang dicetak Achraf Hakimi.
Gol tersebut memaksa Inter keluar dari zona nyaman, yang justru membuka celah bagi PSG mencetak gol kedua, lewat aksi individu dari Doue sendiri.
Baca juga: 3 Noda Hitam Inter Milan Gagal Juara Liga Champions: Lebih Miris dari Tragedi 63 Tahun Silam
Tak berhenti di situ, Doue kembali unjuk ketajaman di babak kedua. Ia mencetak gol ketiga PSG pada menit ke-63, yang secara praktis memupus harapan Inter untuk bangkit.
Meski ditarik keluar di menit ke-67, kontribusinya sudah sangat menentukan: dua gol dan satu assist.
Catatan itu makin spesial jika melihat usianya yang masih 19 tahun. Tampil sebaik itu di final Liga Champions jelas bukan hal yang biasa.
Doue menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain istimewa, yang mampu tampil maksimal di panggung sebesar ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.