Piala Dunia Antarklub
Komentar Chivu setelah Inter Milan Disingkirkan Fluminense: Akui Terlalu Pede, Salah Strategi
Inter Milan sang finalis Liga Champions Eropa itu harus tersingkir dengan cara menyakitkan, dihajar Fluminense 2-0, Selasa (1/7/2025) dinihari WIB.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025 berakhir di babak 16 besar.
Finalis Liga Champions Eropa itu harus tersingkir dengan cara menyakitkan, dihajar Fluminense 2-0, Selasa (1/7/2025) dinihari WIB.
Kekalahan itu membuat pelatih Inter Milan yang baru, Cristian Chivu, tak bisa menutupi kekecewaannya. Ia menyebut timnya tampil lembek.
Inter sebenarnya datang sebagai unggulan setelah memuncaki grup lewat hasil imbang 1-1 kontra Monterrey, serta kemenangan atas Urawa Reds dan River Plate.
Namun di babak gugur, penampilan mereka justru compang-camping saat menghadapi tim Amerika Selatan.
Laga baru berjalan tiga menit saat Jhon Arias melepaskan umpan silang dari sisi kanan. Bola sempat berubah arah, tetapi baik Yann Sommer maupun lini belakang Inter tak bereaksi.
German Cano yang berdiri bebas pun menanduk bola dari jarak dekat tanpa gangguan, gol pertama dari bencana defensif Inter.
Fluminense bahkan sempat mencetak gol kedua di babak pertama, tetapi dianulir VAR karena offside.
Baca juga: Hasil Piala Dunia Antarklub: Inter Milan Jadi Aib Finalis Liga Champions, Dihajar Fluminense 0-2
Meski begitu, klub Brasil itu tetap menekan dan memaksa Sommer beberapa kali bekerja keras.
Inter sendiri memiliki sederet peluang emas, namun Thuram, Lautaro Martinez, dan De Vrij gagal memaksimalkan kesempatan. Bahkan dua kali sepakan Lautaro membentur tiang dan mistar.
Di waktu tambahan, ketika Inter sibuk mencari gol penyeimbang, justru mereka kembali kebobolan.
Sebuah lemparan ke dalam disambut flick dan diselesaikan dengan akurat oleh Hercules ke pojok bawah gawang. Lagi-lagi, pertahanan Inter tampak tertidur.
Cristian Chivu yang kini menjadi pelatih anyar Inter Milan, mengakui timnya melakukan pendekatan yang salah.
"Fluminense lebih segar dan lebih tajam," kata Chivu kepada Sport Mediaset.
"Kami tidak punya pendekatan yang tepat seperti yang saya inginkan di lapangan. Kami kesulitan menghadapi intensitas dan pressing tinggi mereka."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.