Silaturahmi Alumni Undip di Turnamen Mini Soccer, Fakultas Hukum Juara Diponegoro Cup 2025

Di antaranya adalah Djaelani  Ladjanibi, seorang legenda futsal Indonesia asal Papua yang lahir pada 8 April 1985.

Djaelani dikenal sebagai anchor terbaik Timnas Futsal Indonesia, dengan karir gemilang di level nasional dan internasional, sebelum beralih ke pekerjaan tetap di BUMN.

Sementara Socrates Matulessy adalah pelatih berpengalaman yang saat ini menjabat sebagai Head Coach Garuda Mini Soccer League (MSL) Indonesia.

Dengan visi "Dari Komunitas Menuju Dunia", Socrates memiliki koleksi trofi futsal yang melimpah dari karirnya sebagai pemain dan pelatih, termasuk di kompetisi seperti PORDA Kota Bekasi dan SOERATIN CUP.

Ketua panitia acara yang juga alumni Undip, Eggy Evansyah,  menekankan, event ini lebih dari sekadar kompetisi olahraga.

"Kami memilih mini soccer karena formatnya fleksibel dan sesuai untuk alumni dengan berbagai latar belakang kesehatan, sambil memanfaatkan venue yang tersedia di Jakarta," katanya.

Eggy juga mengapresiasi komitmen peserta, termasuk kehadiran pelatih kelas atas, yang menambah nilai profesionalisme tanpa menghilangkan esensi rekreasi.

"Ini bukti semangat tinggi dari para alumni, yang mendorong kami untuk memberikan pengalaman terbaik," tambahnya.

Dengan partisipasi aktif dari ratusan alumni, diperkirakan sekitar 150-200 orang termasuk pemain dan pendukung, turnamen ini diharapkan menjadi agenda tahunan.

"Semoga Diponegoro Cup terus berlanjut, mungkin dengan variasi format, tapi inti silaturahmi dan sportivitas harus tetap dijaga," papar Eggy, berharap lebih banyak alumni bergabung di event mendatang.

Sekilas Undip

Undip memiliki sejarah panjang sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. 

Didirikan pada 9 Januari 1957 sebagai Universitas Semarang oleh Yayasan Universitas Semarang, institusi ini kemudian berganti nama menjadi Undip pada 1960 untuk menghormati Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional yang memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda pada abad ke-19.

Undip awalnya muncul sebagai respons atas kebutuhan akses pendidikan tinggi di Jawa Tengah, selain Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Saat ini, Undip memiliki 11 fakultas dan lebih dari 55.000 mahasiswa aktif, dengan jumlah alumni mencapai sekitar 250.000 orang yang tersebar di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, bisnis, dan akademik.

Sejarahnya mencerminkan komitmen terhadap pendidikan berkualitas, yang kini diperluas melalui kegiatan alumni seperti turnamen ini untuk menjaga ikatan pasca-kelulusan.