Alasan Calvin Verdonk Diboyong Lille, Diakui Hebat, Tak Cuma soal Popularitas

TRIBUNNEWS.COM - Bek sayap Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, akan menjalani petualangan baru di Liga Prancis.

Kepindahan Verdonk ke Liga Prancis didasari aktivitas transfer klub Lille yang menebus dirinya dari NEC Nijmegen senilai 3 juta Euro atau Rp 57 miliar.

Lille rela merogoh kocek senilai itu demi Verdonk yang dipandang akan memberikan kontribusi besar di klub barunya tersebut.

Di satu sisi, kepindahan pemain berusia 28 tahun tersebut ke Lille tentu menjadi berita bahagia bagi Timnas Indonesia.

Hal itu akan membuat Verdonk semakin terasah secara kemampuan dan pengalaman saat bermain di Liga Prancis.

Di sisi lain, ada kekhawatiran yang timbul dari kepindahan Verdonk ini.

Baca juga: Tawa Calvin Verdonk saat Rekan Setimnya di NEC Beri Prediksi Konyol soal Lille

Berkaca dari beberapa pemain Indonesia yang pindah klub di luar negeri, mereka tak jarang hanya menjadi penghias bangku cadangan saja.

Sebagaimana yang terjadi kepada Justin Hubner (Cerezo Osaka), Pratama Arhan (Tokyo Verdy dan Suwon FC), hingga Rafael Struick (Brisbane Roar).

Para pemain itu hanya mendapatkan sedikit sekali kesempatan membuktikan diri di klub barunya.

Minimnya kesempatan main itu seolah menimbulkan kesan para pemain tersebut didatangkan hanya sebagai bahan pendulang popularitas instan bagi para klub.

Namun Lille menyiratkan hal itu tak akan terjadi kepada Verdonk.

Mereka memandang Verdonk punya kemampuan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan Lille secara pertahanan dan penyerangan.

Selain itu pengalaman sang pemain yang selalu tampil di level tertinggi di Liga Belanda juga berbicara banyak.

"Calvin adalah pemain dengan pengalaman solid. Ia mampu berkontribusi solid di lini pertahanan dan sekaligus punya kekuatan menyerang yang baik dari sisi kiri," kata Presiden Lille, Olivier Letang, di situs resmi klub.

"Dengan sikap positif dan karakter kuat, kami yakin ia akan segera beradaptasi dengan kompetisi dan tim."