Kabar Abroad Timnas Indonesia
Beda Kisah Calvin Verdonk dan Mees Hilgers, Restu Patrick Kluivert Menyertai Hijrah ke Prancis
Verdonk akan menghadapi tantangan baru di Ligue 1, sementara Mees Hilgers masih jadi andalan Twente sembari menanti peluang berikutnya.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Dwi Setiawan
"Calvin adalah pemain berpengalaman dengan kualitas bertahan dan menyerang yang seimbang. Kami yakin ia bisa cepat beradaptasi di Ligue 1,” ujarnya.
Bek kiri berusia 28 tahun lulusan akademi Feyenoord ini memang punya rekam jejak panjang di Eropa, terutama Liga Belanda.
Verdonk merasakan asam garam Eredivisie melalui Feyenoord, PEC Zwolle, NEC Nijmegen, hingga FC Twente.
Ia juga sempat merantau ke Portugal bersama FC Famalicão, sebelum kembali ke NEC dan tampil konsisten empat musim terakhir. Total, ia sudah mengoleksi lebih dari 250 pertandingan profesional.

Baca juga: Mees Hilgers akan Disambut Jika Gabung Telstar, Klub Promosi Eredivisie Musim Ini
Hilgers, Transfer yang Gagal di Detik Akhir
Berbeda dengan Verdonk, kisah Mees Hilgers justru berakhir pahit.
Bek tengah berusia 23 tahun itu hampir saja bergabung dengan Stade Brest, juga di Ligue 1 Prancis.
FC Twente sebagai klub pemilik sebenarnya sudah mencapai kesepakatan dengan pihak Brest.
Hilgers pun sudah bersiap-siap, mengemas barangnya, dan optimis transfer akan selesai.
Sayangnya, transfer benar-benar batal. Meski dokumen administratif beres, aturan federasi Prancis mewajibkan pemeriksaan medis penuh—sesuatu yang tak sempat dilakukan.
Seperti dilaporkan De Telegraf, bursa transfer Prancis resmi ditutup pada Senin (1/9) pukul 20.00 waktu setempat, dan kesepakatan itu tak lagi mungkin direalisasikan.
Meski begitu, klub masih berharap ada peluang menjualnya ke negara lain yang bursa transfernya masih terbuka, seperti Belgia.
Hilgers sendiri sudah mencatat 132 pertandingan untuk Twente dan empat caps bersama Timnas Indonesia.
Perbedaan nasib Verdonk dan Hilgers menunjukkan bagaimana tipisnya garis antara sukses dan kegagalan dalam dunia transfer.
Verdonk melangkah dengan percaya diri ke pentas Ligue 1, ditemani restu Patrick Kluivert yang turut membimbingnya di Timnas Indonesia.
Sementara Hilgers harus menelan kekecewaan dan menunggu kesempatan berikutnya.
Namun keduanya tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan baru Timnas Indonesia yang kini bersiap menuju panggung dunia.

(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.