Bukan Tim Nomor 1, Argentina Terhindar dari Mitos Kutukan Tim Peringkat 1

Bukan Tim Nomor 1 FIFA, Argentina Terhindar dari Kutukan Tim Peringkat 1

TRIBUNNEWS.COM-  Argentina akan kehilangan peringkat satu FIFA setelah kalah dari Ekuador 1-0 dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

Meski kehilangan peringkat 1 FIFA, namun hal itu bisa tetap disikapi secara positif oleh para timnas Argentina. 

Karena, kehilangan peringkat 1 juga bisa menjadi kabar baik bagi Argentina.

Kabar baiknya adalah jika mereka mencapai Piala Dunia di posisi selain peringkat pertama, maka Timnas Argentina akan terhindar dari "kutukan peringkat pertama"  yang sering terjadi.

Ini telah menjadi mitos lama menjelang Piala Dunia, Kutukan peringkat pertama ranking FIFA itu adalah tidak bisa menjadi juara Piala Dunia. 

Secara historis, setiap tim yang tiba di Piala Dunia sebagai tim yang menempati puncak peringkat FIFA, tim itu selalu tidak dapat langsung menjadi juara di Piala Dunia tersebut. 

Hal ini pernah terjadi dengan Brasil. 

Ketika Timnas Brasil tiba di Qatar 2022 dengan timnas Brasil datang sebagai tim terbaik di dunia, mereka berada di peringkat 1 FIFA, tetapi kemudian mereka tersingkir melalui adu penalti di perempat final melawan Kroasia.

Sejarah mencatat bahwa tim yang menempati peringkat 1 FIFA kerap gagal juara di Piala Dunia. Meski mereka adalah unggulan utama, nyatanya nasib buruk justru kerap menghampiri.

Namun tidak semuanya berjalan demikian, ada satu tim yang mampu terhidar dari kutukan Peringkat 1 itu, mereka adalah Timnas Brasil yang datang sebagai peringkat 1 dan kemudian sukses menjadi juara di Piala Dunia 1962.

Peringkat 1 memang sebuah prestasi yang baik, namun tidak sepuas seperti saat menjadi juara dunia.

Bagaimanapun, peringkat 1 masih bisa dipejuangan oleh Argentina,  masih ada peluang bagi Albiceleste untuk merebut kembali posisi pertama, dan itu adalah laga persahabatan di bulan Oktober. 

Meskipun tim-tim Eropa seperti Spanyol dan Prancis juga akan punya peluang meraih lebih banyak poin karena pertandingan kualifikasi lebih berharga, jika mereka terus meraih kemenangan.