Liga Inggris
Ujung-ujungnya 3 Poin, Teori Late Game yang Kini Diadopsi Liverpool di Liga Inggris
Pemandangan menarik mewarnai performa Liverpool yang mampu menyapu bersih empat laga pertama Liga Inggris musim ini.
Penulis:
Dwi Setiawan
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan menarik mewarnai performa Liverpool yang mampu menyapu bersih empat laga pertama Liga Inggris musim 2025/2026 dengan kemenangan.
Teranyar, Liverpool menang dramatis atas Burnley di pekan keempat Liga Inggris, Minggu (14/9/2025) tadi malam.
Dalam laga yang digelar di Turf Moor Stadium, Liverpool harus menunggu menit terakhir untuk memastikan 3 poin.
Ialah Mohamed Salah yang lagi-lagi menjadi pahlawan utama kemenangan Liverpool di momen kritis.
Gol penalti Mohamed Salah pada menit ke-95, mengunci kemenangan Liverpool atas Burnley dengan skor 1-0.
Kemenangan lewat gol telat melawan Burnley seakan mempertegas teori late game yang kini diadopsi Liverpool.
Baca juga: Hasil Akhir Burnley vs Liverpool: Untung Ada Mo Salah, The Reds Keluar dari Kebuntuan
Dapat dikatakan, kemenangan beruntun yang diraih Liverpool dalam empat laga pertamanya musim ini diraih dengan cara yang sama.
Sebelum menang dramatis atas Burnley, Liverpool sudah melakukan hal itu ke Bournemouth, Newcastle dan Arsenal.

Saat menghadapi Bournemouth pada laga pembuka Liga Inggris, Liverpool baru bisa mengunci kemenangan pada akhir pertandingan.
Gol telat Federico Chiesa (88') dan Mohamed Salah (90+4) memastikan kemenangan Liverpool dengan skor 4-2.
Kondisi serupa terjadi lagi di matchday kedua, saat Liverpool bertandang ke markas Newcastle di St James Park.
Ketika skor laga kedua tim akan berakhir imbang 2-2, Liverpool mencetak gol telat super dramatis di menit akhir.
Kini, aktornya berbeda yakni bocah berusia 16 tahun bernama Rio Ngumoha yang mencetak gol kemenangan Liverpool atas Newcastle pada menit 90+10.
Liverpool akhirnya pulang dengan senyuman, lantaran membawa tiga poin dari markas Newcastle United.
Di matchday ketiga, Liverpool juga harus menunggu sampai menit ke-83, untuk bisa mengalahkan Arsenal sebagai salah satu rival terkuatnya musim ini di jalur juara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.