Liga Spanyol
Lamine Yamal Betah Trending, Senjata Makan Tuan Barcelona jadi Pecundang di El Clasico
Nama Lamine Yamal betah trending di platform X, apalagi setelah Barcelona kalah melawan Real Madrid dalam laga El Clasico di pekan 10 Liga Spanyol.
Tak ayal, para pemain Real Madrid juga mendadak mendapat motivasi ekstra untuk memberikan pelajaran kepada Yamal atas pernyataan kontroversialnya sebelum laga di atas lapangan.
Benar saja, Real Madrid yang pada musim lalu hampir selalu kalah melawan Barcelona dalam empat pertemuan beruntun, tampil heroik dan kesetanan melawan rival abadinya tersebut, tadi malam.
Kemenangan dengan skor 2-1 berhasil diraih Real Madrid saat membungkam Barcelona di Santiago Bernabeu.
Gol Kylian Mbappe dan Jude Bellingham mampu mengunci tiga poin kemenangan Real Madrid atas Barcelona.
Sementara itu, Barcelona yang hanya bisa mencetak gol lewat Fermin Lopez terpaksa pulang tanpa poin.
Bagi Real Madrid, kemenangan atas Barcelona jelas menjadi momen revans sempurna setelah selalu kalah musim lalu.
Kemenangan tersebut juga mempertegas posisi Real Madrid sebagai pemuncak klasemen Liga Spanyol.
Kini, Real Madrid yang mengoleksi 27 poin dari 10 laga, unggul lima angka dari Barcelona di Liga Spanyol.
Lebih dari itu, hasil positif atas rival abadinya tersebut seakan membuat Real Madrid telah memberi pelajaran kepada Barcelona, terutama Lamine Yamal sebagai bintang klub tersebut.
Real Madrid seakan mengirimkan pesan kepada Yamal agar memiliki rasa hormat yang lebih, ketika menyampaikan sesuatu kepada tim lain.
Yamal seakan juga diberi pelajaran oleh Real Madrid, agar tidak bersikap angkuh dan sombong sebelum laga dimulai.
Daripada mengungkapkan pernyataan kontroversial di luar lapangan, Yamal seakan juga diajari untuk lebih membuktikan segalanya di atas lapangan saat pertandingan berlangsung.
Melihat hal kontras yang terjadi pra dan pasca laga El Clasico jilid pertama musim ini yang dimenangkan Real Madrid.
Tak salah jika Yamal menjadi sasaran empuk pemain hingga penggemar Real Madrid yang seperti merasa berang dengan apa yang dilakukan pemain berusia 18 tahun tersebut.
Kini, Yamal harus berbenah, karena ia sudah tiga kali mengalami hal serupa, setelah melancarkan psywar kontroversi yang justru memicu lawan tim yang ia hadapi tampil kesetanan hingga menang di akhir pertandingan.
Sebelum melakukan psywar yang berujung kekalahan Real Madrid, Yamal sudah melakukan hal serupa dalam dua laga sebelumnya.
Tepatnya saat Yamal kalah melawan Portugal di UEFA Nations League saat membela Spanyol, lalu saat Barcelona tumbang melawan PSG di matchday kedua Liga Champions, beberapa waktu lalu.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.