TAG
Josua Pardede
Berita
-
Masa-masa Berat Rupiah Ternyata Belum Lewat
Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,4% ke posisi Rp 14.003 per dollar Amerika Serikat (AS).
-
Pekan Depan, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah
Sentimen dari Amerika Serikat (AS) masih mendominasi pergerakan rupiah sepekan ini.
-
Tipikal Konsumen Saat Ini: Genjot Nabung, Kurangi Belanja
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menganalisa, di akhir tahun 2017 ini masyarakat masih cenderung menahan konsumsi.
-
Ini Kata Analis soal Pelemahan Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah pada Senin (2/10/2017). Padahal, indeks harga saham gabungan ( IHSG) ditutup menguat
-
Alokasi Subsidi Energi di RAPBN-P 2017 Ditambah, Ini Pendapat Pengamat
"Inflasi diatur pemerintah, yang kontribusi paling besar makanya pemerintah menjaga supaya tidak negatif makanya dengan tidak menaikan harga."
-
Naik Rp 4,92 Triliun, Per Mei Utang Pemerintah Pusat Rp 3.672,33 Triliun
Nilai utang Pemerintah bulan Mei 2017 meningkat Rp 4,92 Triliun jika dibandingkan jumlah utang di bulan sebelumnya, April 2017.
-
Regulator Bank Dinilai Perlu Perketat Peraturan soal Bilyet Deposito
Regulator perbankan diminta segera menyempurnakan ketentuan terkait dengan bilyet deposito, seiring adanya pemalsuan produk tersebut
-
Dorong Dana Repatriasi ke Sektor Riil, Pemerintah Perlu Berikan Insentif ke Wajib Pajak
Pemerintah diimbau mendorong wajib pajak yang melakukan repatriasi untuk menginvestasikan dananya ke sektor riil,
-
Repatriasi Pajak ke Sektor Riil Butuh Insentif Buat Wajib Pajak
"Jadi wajib pajak itu lebih memilih instrumen di bank maupun pasar modal," tutur Josua Pardede.
-
Rumah.com Luncurkan Indeks Properti Pertama di Indonesia
Melalui indeks ini, membantu para pencari hunian agar lebih mudah menemukan rumah idaman, karena dapat menemukan referensi harga wajar
-
Tahun Depan Rupiah Diperkirakan Banyak Tertekan oleh Kenaikan Berulang Suku Bunga The Fed
"Dampak dari pengetatan kebijakan moneter AS tersebut diperkirakan akan mendorong pelemahan nilai tukar rupiah"
-
Ini Penyebab Pelemahan Rupiah Hingga Tembus Rp 13.800 Per Dolar AS
Kebijakan Donald Trump yang disampaikannya pada saat kampanye, menjadi faktor utama pelemahan nilai tukar rupiah
-
Ekonom: Kemenangan Trump Bawa Sentimen Negatif Bagi Ekonomi Indonesia
"Karena pemerintah AS berencana untuk mengenakan bea impor 100 persen, sehingga akan menghambat impor barang Tiongkok yang membanjiri pasar AS"
-
Ini Penjelasan Analis soal Pelemahan Rupiah Hari Ini
pelemahan nilai tukar rupiah hari ini didorong oleh penguatan indeks dollar AS pasca rilis serapan tenaga kerja AS yang cukup positif
-
Rupiah Ada Tren Menguat, Tapi Tipis
Faktor dari internal, peningkatan penyerapan dana amnesti pajak juga membantu penguatan rupiah.
-
Anggaran Banyak Dipangkas, Pemerintah Diprediksi Makin Sulit Kejar Pertumbuhan 5,3 Persen
Apalagi saat ini ekonomi domestik masih menghadapi tantangan ekonomi global yang berat.
-
Rupiah Terseret Sentimen Eksternal
Setelah bergerak cukup fluktuatif sepanjang pekan ini, rupiah tutup pekan dengan pelemahan.
-
Awal Pekan, Rupiah Diprediksi Bergerak di Level 13.900-14.000
Rupiah disinyalir masih bertenaga pada awal pekan ini. Namun, waspadai tekanan eksternal.