TAG
Josua Pardede
Berita
-
SWF Disebut Bisa Jadi Pembeda Indonesia di Tengah Fragmentasi Investasi Global
SWF membantu menjaga pipeline investasi asing tetap hidup ketika biaya modal global dan ketidakpastian masih tinggi.
-
Ekonom Proyeksikan Investasi Asing Rp930 Triliun di 2025, Sektor Mana Saja yang Dilirik?
Ekonom Josua Pardede memperkirakan total investasi asing yang masuk ke Indonesia di 2025 akan mencapai Rp930 triliun atau mendekati performa di 2024.
-
Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Terkesan Terlalu Optimis, Ini Kata Ekonom
BPS mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen yoy, nyaris sama dengan kuartal I-2025.
-
Harga Barang AS yang Masuk RI Bisa Lebih Murah Akibat Bebas Tarif
Harga barang-barang dari Amerika Serikat (AS) bisa lebih murah jika masuk ke Indonesia tanpa dikenakan tarif.
-
Ekonom Bank Permata: Enam Insentif Pemerintah Mulai Juni 2025 Kerek Konsumsi Domestik
Paket stimulus ekonomi kuartal II yang akan diluncurkan pemerintah pada 5 Juni 2025 merupakan kebijakan fiskal berbasis konsumsi yang tepat.
-
Hari Ini Bank Indonesia Bakal Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen, Ini Alasannya
BI masih akan menjaga suku bunga sebagai stimulus di sektor riil agar tidak terjadi kenaikan beban bunga pinjaman baik kredit usaha maupun kredit.
-
Ragam Tanggapan APM dan Ekonom Atas Tarif PPN 12 Persen ke Sektor Otomotif: Harga Cenderung Naik
Pengenaan tarif PPN 12 persen dan opsen membuat harga jual mobil jadi cenderung naik.
-
Pemerintah Disarankan Tingkatkan Pembangunan Jargas untuk Cegah Ketergantungan LPG Impor
Selain investasi dari korporasi, pembangunan Jargas sejauh ini masih terbatas karena pendanaannya mayoritas berasal dari APBN dan beberapa wilayah
-
Ekonom Senior: Danantara Jadi Strategi Pemerintah Tarik Investasi Asing ke Indonesia
Danantara juga bisa kreatif dan inovatif membungkus proyek-proyek pemerintah untuk menarik investasi besar dari luar negeri.
-
Pekan Ini, Rupiah Berpotensi Menguat ke Rp16.075 Hingga Rp16.175 per Dolar AS
Pekan ini, rupiah berpotensi menguat dan bergerak di kisaran Rp 16.075-16.175 per dolar Amerika Serikat (AS).
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat Selama Sepekan, Ini yang Bikin Perkasa
Pelaku pasar akan mencermati rilis beberapa data ekonomi seperti PDB Tiongkok kuartal II-2024, neraca perdagangan Indonesia dan Keputusan RDG BI
-
Prabowo Pastikan Jaga Defisit APBN di Bawah 3 Persen, Ekonom: Tenangkan Pasar Valas dan SBN
Sri Mulyani menyebut Prabowo telah memberikan keyakinan bahwa dirinya akan berkomitmen menjaga defisit APBN di bawah tiga persen PDB.
-
Rupiah Sentuh Rp 16.000, Berikut Prediksi Analis hingga Pertengahan Tahun
rupiah kemungkinan akan melemah menjadi Rp 16.150 per dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir Juni
-
Pekan Depan Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Tembus Rp16.000, Ini Faktornya
Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang bakal dirilis, tentunya akan berdampak terhadap indeks dolar.
-
Jaga Rupiah dan Tekan Keluarnya Modal Asing Jadi Alasan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga
Ketidakpastian yang masih berlangsung terkait kondisi geopolitik di Timur Tengah memicu risiko kenaikan harga minyak dunia.
-
Harga Emas Mulai Loyo Imbas Kekhawatiran Perang Mereda, Masih Menarik untuk Dikoleksi?
Biasanya emas menjadi pilihan dikala adanya ketidakpastian seperti tensi perang memburuk sebagai aset lindung nilai (safe haven asset).
-
Ekonom Sarankan BI Segera Naikkan Suku Bunga 25 Bps demi Redam Kemerosotan Rupiah
Direktur EksekutCelios Bhima Yudhistira mendorong BI menaikkan suku bunga sebesar 25bps untuk menjaga nilai tukar rupiah agar tidak makin melemah.
-
Ekonom Ungkap Biang Kerok Nilai Tukar Rupiah di Masa Lebaran 2024 Tembus Rp 16.000 per Dolar AS
Dollar index menguat hingga 1,7 persen ke level 106,04, yang merupakan level tertinggi sejak November 2023 yang lalu.
-
Ekonom Bocorkan Cara agar Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 7-8 Persen
Adapun kontribusi sektor manufaktur masih yang terbesar sekitar 18-19 persen dari perkenomian nasional.
-
Kinerja Ekspor Indonesia Tahun Depan Diprediksi Lesu, Ekonom Beberkan Alasannya
Ada beberapa perusahaan swasta di Tiongkok yang mengalami gagal bayar setelah menerbitkan obligasi ataupun surat utangnya.