Minggu, 17 Agustus 2025

Hotel di Shanghai Tak Perlu Lagi Jasa Pelayan, Tamu Cukup Gunakan Smartphone

Smart hotel ini memungkinkan pengguna melakukan pemesanan, check-in jarak jauh, serta membuka pintu kamar hotel hanya dengan smartphone

Editor: Fajar Anjungroso
IST
Ilustrasi smart hotel 

TRIBUNNEWS.COM - China menjadi negara dengan populasi internet terbesar di dunia dengan lebih dari 746 juta pengguna.

Hampir setiap sektor di sana telah memanfaatkan teknologi dan sistem cashless (non-tunai), untuk kegiatan jual-beli, transportasi, dan sebagainya.

Kini, sektor perhotelan juga bergerak menuju smart hotel. Platform aplikasi terbesar China, WeChat baru-baru ini bekerja sama dengan InterContinental, perusahaan perhotelan kenamaan untuk mewujudkan smart hotel di Shanghai.

Smart hotel ini memungkinkan pengguna melakukan pemesanan, check-in jarak jauh, serta membuka pintu kamar hotel hanya dengan smartphone, tanpa memerlukan jasa manusia.

Setelah pelanggan menyelesaikan proses pemesanan, mereka akan diminta untuk verifikasi identitas di hotel tersebut menggunakan facial recognition (pengenal wajah).

Baca: Perjanjian Kerjasama antara BNI dengan Alipay dan WeChat Diteken Bulan Ini

Kemudian mereka bisa mendapatkan kunci kamar digital. Meskipun kamar berada di lantai yang tinggi, misalnya 26 meter, koneksi internet diklaim tetap stabil dan cepat, sebagaimana dirangkum dari The Verge, Kamis (22/11/2018).

Sejatinya, proyek smart hotel sudah dimiliki WeChat dan induk perusahaannya, Tencent sejak 2014 lalu. Namun fitur facial recognition untuk memindai identitas pelanggan menambah fasilitas smart hotel ini.

Hotel tradisional di China, biasanya akan meminta calon pelanggan untuk memfoto wajahnya dan menyerahkan kartu identitas legal, untuk dipindai dan disalin sebelum memberikan kunci kamar.

Untuk diketahui, akses internet di sebagian besar hotel di China juga dibatasi oleh regulasi firewall oleh pemerintah China yang memblokir akses asing.

Beberapa hotel asing, khususnya hotel bernuansa barat, juga disetop akses VPN secara gratis.

Kembali ke smart hotel, dengan aplikasi WeChat, yang memang menjadi aplikasi pokok masyarakat China, pera pelancong bisa memesan kamar hotel, melakukan transaksi pembayaran, mengoperasikan fasilitas kamar seperti AC, menutup dan membuka gorden atau menyalakan dan mematikan lampu.

Sementara sarapan, akan tercakup di data pelanggan di dalam aplikasi WeChat. Cara memesannya, cukup pindai wajah di area makan untuk mengambil santapan.

Jika pelanggan memesan kamar executive suite, pelanggan akan ditemani satu pelayan yang bekerja selama 24 jam dan bisa dipanggil menggunakan WeChat.

Proses check out juga bisa dilakukan melalui WeChat. Seperti yang dikatakan sebelumnya, WeChat telah menjadi aplikasi utama masyarakat China di berbagai sektor, termasuk restoran dan mall.

Smart hotel yang dibangun dengan kolaborasi WeChat dengan beberapa raksasa teknologi China seperti Baidu dan Alibaba akan meningkat ke depannya.

Selain WeChat yang populer, Baidu memiliki smart speaker dan Alibaba memiliki robot yang canggih serta teknologi facial recognition.

Minggu lalu, induk WeChat, Tencent juga dikabarkan tengah mendekati merek hotel terkenal lain, Shangri-La untuk membangun smart hotel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Perlu Pelayan Manusia, Menginap di Hotel Ini Cuma Butuh Smartphone" 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan