Teknologi Deteksi Cemaran Jadi Sorotan di SIAL Interfood 2025
Isu keamanan pangan kembali mencuat di ajang pameran SIAL Interfood 2025.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Isu keamanan pangan kembali mencuat di ajang pameran SIAL Interfood 2025.
Salah satu titik perhatian datang dari kehadiran Alvalab, laboratorium pengujian yang menampilkan teknologi terbaru untuk mendeteksi cemaran logam berat, kontaminasi mikrobiologi, hingga memprediksi umur simpan produk dengan metode akselerasi berakurasi tinggi.
Di tengah meningkatnya kebutuhan industri akan jaminan mutu, layanan ini dianggap sebagai langkah maju bagi inovasi laboratorium di Indonesia.
Tak hanya itu, Alvalab juga mengumumkan rencana ekspansi layanan pada tahun depan, termasuk analisis residu pestisida yang dinanti banyak pelaku usaha pangan dan agrikultur.
Managing Director Alvalab, Billy Laurence, menegaskan bahwa laboratorium ini kini menjadi rujukan lintas sektor berkat kelengkapan peralatan analitik dan metodologi yang terus diperbarui.
“Kami mengikuti proficiency testing internasional dan memastikan setiap hasil analisis memenuhi standar akurasi tinggi. Implementasi sistem LIMS juga mempercepat kerja sekaligus meningkatkan ketertelusuran data,” ujarnya.
Baca juga: Suksesan MBG, Tabalong yang Pertama Miliki Laboratorium Kesehatan dan Keamanan Pangan
Antusiasme pengunjung terlihat jelas.
Banyak yang berdiskusi langsung dengan tim Alvalab mengenai bagaimana pengujian logam berat, analisis kimia dan mikrobiologi, hingga prediksi umur simpan dapat mendukung kualitas produk.
Teknologi HPLC (High Performance Liquid Chromatography) menjadi salah satu daya tarik karena presisi tinggi yang ditawarkan.
Alvalab dikenal dengan tingkat akurasi pengujian mencapai 99,5 persen.
Layanannya mencakup produk makanan, minuman, agrikultur, minyak sawit, rempah, hingga produk impor.
Semua diarahkan untuk memastikan standar keamanan dan kualitas terpenuhi sebelum produk beredar di pasar.
Dalam operasionalnya, Alvalab menerapkan standar internasional seperti ISO, ASTA, dan FCC, serta mengikuti regulasi ekspor termasuk ketentuan FDA.
Prinsip Science with Sustainable Nature menjadi landasan, menggabungkan teknologi analitik dengan komitmen keberlanjutan lingkungan.
Billy menambahkan, pada 2025–2026 Alvalab akan memperluas kapasitas layanan dan memperkuat kolaborasi internasional.
“Kami menargetkan menjadi laboratorium rujukan bagi industri pangan dan agrikultur di tingkat ASEAN. Partisipasi di SIAL Interfood 2025 adalah bagian dari strategi menuju visi tersebut,” pungkasnya.
Sumber: Tribunnews.com
| Cegah Pelaku Kejahatan Lintas Negara, Menteri Hukum Supratman Teken ASEAN Treaty on Extradition |
|
|---|
| Mi Burung Dara Hadir di SIAL Interfood 2025, Usung Inovasi Produk dan Pengalaman Kuliner |
|
|---|
| Timnas Indonesia Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN yang Pernah Menang di Piala Dunia FIFA |
|
|---|
| Temui Menpora, NPC Curhat Soal Anggaran dan Kondisi Training Camp Jelang ASEAN Para Games |
|
|---|
| Transfer 12 Pemain Asing untuk Livoli Divisi Utama, PBVSI Batasi Lingkup ASEAN |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.