Selasa, 23 September 2025

Symblox, Konsep Baru Trading Aset Kripto Tanpa Perantara, Seperti Apa Mekanismenya?

Trading aset kripto secara desentralistik artinya transaksi berlangsung di aplikasi khusus di blockchain

Editor: Choirul Arifin
Trade by Trade
Ilutrasi trading aset kripto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biasanya aktivitas trading (jual-beli) aset kripto seperti Bitcoin berlangsung di bursa biasa yang berkarakter sentralistik.

Berbeda dari yang biasanya, Symblox menawarkan cara trading yang lebih praktis tanpa melibatkan perantara, sekaligus menantang keunggulan Uniswap.

Trading aset kripto secara desentralistik artinya transaksi berlangsung di aplikasi khusus di blockchain.

Perdagangan semacam ini tidak memerlukan sistem order book sebagaimana yang terjadi di bursa aset kripto biasa.

Aset kripto di bursa biasa tidak begitu likuid karena sedikitnya pihak yang berperan sebagai market maker.

Baca juga: Tokocrypto Luncurkan Aplikasi Perdagangan Aset Kripto Berbasis Android

Hal itu menjadi alasan mengapa ketika aset kripto baru diperdagangkan di bursa, perdagangannya tidak dinamis dan begitu mudah ditinggalkan para trader.

Baca juga: Sistem Blockchain dalam Platform Investasi Cryptocurrency Tecra

Bursa aset kripto desentralistik menjawab itu dengan memanfaatkan smart contract (sistem bahasa pemrograman di blockchain) khusus agar perdagangan terjadi secara otomatis dan langsung.

Sistem book order digantikan dengan sistem liquidity pool, di mana nilai kurs atas pair aset kripto tertentu ditentukan dengan seberapa banyak aset kripto yang dibenamkan oleh pihak lain.

Baca juga: Aplikasi Ini Beri Kemudahan untuk Berinvestasi Bitcoin dan Ethereum

Pihak ini mendapatkan imbalan aset kripto tertentu dan trader mendapatkan nilai tukar yang terbaik.

“Dalam konteks itu Symblox besutan Velas, perusahaan asal Swiss, memastikan penggunaan smart contract yang lebih unggul daripada Uniswap, dengan nilai likuiditas yang lebih tinggi dan slippage yang lebih rendah,” ujar CH Egan, Marketing Executive Symblox dalam keterangannya, Selasa (1/12/2020).

Dengan demikian, besar kemungkinan proses pertukaran/swap antar aset kripto gagal, karena trader mendapatkan harga yang lebih pantas.

Symblox sebagai aplikasi DeFi (decentralized finance) memanfaatkan blockchain Velas.

Blockchain ini bertenaga artificial intuition alias intuisi buatan, menyerupai intuisi psikologi manusia yang berpangkal dari konsep “sinkronisitas” oleh psikilog ternama, yakni Carl Jung.

Sistem ini memastikan galat (error) sistem diperbaiki secara otomatis tanpa mengkonfigurasi ulang sistem dengan banyak.

Blockchain Velas juga dikenal jauh lebih cepat daripada blockchain Ethereum, berkat konsensus Delegated Proof-of-Stake (DPoS).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan