Rabu, 13 Agustus 2025

WhatsApp Terapkan Kebijakan Baru, Pengguna di Singapura Mulai Beralih ke Telegram dan Signal

Pengguna WhatsApp mulai beralih ke Telegeram dan Signal karena adanya kebijakan privasi baru yang memungkinkan data WhatsApp dibagikan ke Facebook.

express.co.uk
Ilustrasi - Pengguna WhatsApp mulai beralih karena kebijakan baru yang memungkinkan data WhatsApp dibagikan dengan Facebook. 

Sehubungan dengan hal itu, Telegram mengatakan bahwa aplikasinya memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif di minggu-minggu pertama Januari, dan '25 juta pengguna baru bergabung dengan Telegram dalam 72 jam terakhir', menurut laporan AFP.

Sementara WhatsApp memiliki lebih dari 2 miliar pengguna.

Di Singapura, Telegram dan Signal mengalami kenaikan di Apple App Store dan grafik Google Play, setelah WhatsApp mengumumkan perubahan Rabu (13/1/2021) lalu.

Pada hari Minggu (10/1/2021), Signal menjadi aplikasi nomor satu di Google Play Singapura.

Seminggu sebelumnya, Signal tidak termasuk di antara 100 aplikasi teratas, kata perusahaan analitik App Annie.

Versi iPhone dari aplikasi tersebut mencapai posisi teratas pada 9 Januari untuk semua aplikasi iOS, padahal minggu sebelumnya tidak berada di 1.000 teratas.

Adapun Telegram, berada di nomor dua pada grafik aplikasi Google Play secara keseluruhan pada hari Senin (11/1/2021).

Itu artinya, Telegram mengalami kenaikan, padahal sebelumnya berada di nomor 12 pada minggu lalu.

Pada Selasa lalu, Telegram adalah aplikasi nomor dua secara keseluruhan di App Store, naik dari nomor 13 seminggu sebelumnya.

Aplikasi Telegram di smartphone.
Aplikasi Telegram di smartphone. (Callbell)

Beberapa pengguna yang beralih ke alternatif tersebut dikarenakan kebijakan privasi WhatsApp yang baru, yakni pengiriman data ke Facebook.

Sophia Ong (39) yang merupakan seorang pendidik, bergabung dengan Telegram dalam seminggu terakhir.

Beberapa obrolan grupnya telah berpindah ke Telegram, meskipun dia masih mempertahankan akun WhatsApp-nya karena banyak kontaknya masih menggunakan aplikasi WhatsApp.

"Saya agak kesal, tapi mengundurkan diri juga karena pada akhirnya tidak ada yang namanya makan siang gratis," katanya mengacu pada WhatsApp yang gratis digunakan.

Baca juga: WhatsApp Perbarui Kebijakan, Serahkan Data ke Facebook atau Hapus Akun WA

Baca juga: Cara Mudah Download Video di Instagram Tanpa Aplikasi Tambahan

Pengacara teknologi di Withers KhattarWong, Jonathan Kok, mengatakan bahwa perubahan WhatsApp tidak mungkin melanggar Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.

Hal tersebut lantaran telah diberitahukan sebelumnya kepada pengguna WhatsApp bahwa mereka membuat perubahan kebijakan tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan