Survei: Delapan dari 10 Pegawai di Indonesia Siap Bekerja Jarak Jauh dalam Jangka Panjang
Riset Indeks Kesiapan Bekerja dari Jarak Jauh atau Remote Work Readiness (RWR) Index ini mewawancarai 1.030 pekerja Indonesia berusia 18 tahun ke atas
Editor:
Choirul Arifin
Tantangan teknologi terbesar yang mereka rasakan adalah stabilitas dukungan jaringan internet untuk bekerja secara remote, termasuk bandwidth internet (sebesar 41 persen).
Mereka juga merasakan masih harus menggunakan perangkat pribadi untuk bekerja (32 persen responden).
Hal ini harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan mengingat berbagai risiko keamanan TI yang bisa muncul.
Para pekerja juga mengalami kesulitan mengakses sumber daya internal perusahaan (28 persen responden) saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.
Para pekerja mengharapkan ketiga sumber daya teknologi utama ini
disediakan oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja:
1. Perangkat/alat produktivitas (42 persen responden)
2. Jaringan remote yang stabil, termasuk bandwidth internet (39 persen responden)
3. Akses ke sumber daya internal perusahaan (32 persen responden)
Yang menarik, riset ini mendapati 75 persen pekerja Indonesia sudah bekerja jarak jauh sebelum pemberlakuan PSBB, kedua tertinggi setelah India (85 persen).
Rata-rata pekerja Indonesia bekerja dari jarak jauh sebanyak empat hari dalam satu bulan
sebelum PSBB.