Data 533 Juta Pengguna Facebook Dilaporkan Bocor, Peneliti Sebut Nomor HP Zuckerberg Juga Terungkap
Nomor ponsel CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah salah satu informasi pribadi yang bocor secara online di forum peretasan tingkat rendah
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Nomor ponsel CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah salah satu informasi pribadi yang bocor secara online di forum peretasan tingkat rendah, menurut seorang peneliti siber.
Dilansir Insider, beberapa outlet melaporkan klaim tentang informasi pribadi Zuckerberg yang bocor.
Data itu termasuk nama, lokasi, dan detail pernikahan, tanggal lahir, dan ID pengguna Facebook, kata The Sun.
Aaron Holmes dari Insider sebelumnya telah melaporkan kebocoran tersebut, yang melibatkan informasi pribadi lebih dari 500 juta pengguna Facebook yang diposting di forum.
Baca juga: Tak Terganggu Telegram dan Signal, Zuckerberg Justru Lebih Khawatir dengan iMessage
Baca juga: Ekonomi Dunia Susah Gara-gara Covid-19, Mark Zuckerberg Tambah Kaya, Harta Tembus Rp 1.466 Triliun
Peneliti dunia maya, Dave Walker, mengatakan Mark Zuckerberg, serta salah satu pendiri Facebook Inc, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, termasuk di antara 533 juta pengguna yang data pribadinya diposting di forum peretas.

"Mengenai #FacebookLeak, dari 533 juta orang yang mengalami kebocoran - ironisnya adalah bahwa Mark Zuckerberg juga termasuk dalam kebocoran tersebut," cuit Walker.
Ketika Insider menghubungi Facebook pada hari Minggu (4/4/2021), seorang juru bicara mengatakan: "Itu adalah data lama yang sebelumnya dilaporkan pada tahun 2019."
"Kami menemukan dan memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019."
Mereka tidak mengomentari laporan tentang informasi Zuckerberg yang bocor.
Namun, Holmes melaporkan, bahwa pengeposan seluruh kumpulan data di forum peretasan sekarang dapat dilakukan dengan mudah bagi siapa saja dengan keterampilan data yang belum sempurna.
Baca juga: Boikot Sejumlah Perusahaan Besar di AS Bikin Bos Facebook Mark Zuckerberg Kehilangan Rp 100 Triliun
Baca juga: Kekayaan Jeff Bezos Dua Kali Lipat Melebihi Mark Zuckerberg
Laporan Holmes itu mengutip Alon Gal, CTO dari firma intelijen kejahatan dunia maya Hudson Rock, yang pertama kali menemukan adanya kebocoran data pada hari Sabtu (3/4/2021).
Pelanggaran privasi Facebook sebelumnya termasuk Cambridge Analytica yang banyak dipublikasikan.
Dalam insiden itu, data pribadi lebih dari 87 juta pengguna Facebook diperoleh secara tidak benar oleh firma analisis data politik.
Baca juga: Facebook Rilis Instagram Lite untuk Pengguna Android yang Miliki Koneksi Internet Terbatas
Baca juga: Facebook Larang Militer Myanmar Pakai Platformnya
Baca juga: Australia Tak Lagi Bisa Melihat atau Membagikan Konten Berita di Facebook Buntut dari Kebijakan Baru
Facebook didenda $ 5 miliar dari Federal Trade Commission sebagai bagian dari penyelesaian atas klaim perusahaan yang salah menangani data pengguna.
Facebook telah berjanji untuk menekan pelanggaran data.
Dalam sebuah posting di situs webnya setelah pengungkapan Cambridge Analytica, dikatakan Facebook akan mengambil tindakan terhadap potensi kerugian di masa lalu dan menempatkan perlindungan yang lebih kuat untuk mencegah terjadi hal yang sama di masa depan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)