POPULER Techno: Kominfo Sebut Data yang Bocor Milik BPJS | Clubhouse Tersedia di Android

Kepastian itu berdasarkan temuan dan analisa yang dilakukan terhadap 1 juta sampel data yang dibagikan secara gratis oleh akun bernama Kotz di Raid Forums.

Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyampaikan ada 100.002 data penduduk Indonesia yang telah terkonfirmasi dari satu juta data itu.

"Bahwa 100.002 data pribadi ini diduga kuat berasal dari data BPJS Kesehatan," ujar Dedy, Jumat (21/5/2021).

Dedy menyampaikan jika data itu diduga kuat berasal dari BPJS karena sejumlah data yang dibocorkan Kotz terkumpul nomor kartu peserta BPJS, kode kantor BPJS, data keluarga, tanggungan jaminan kesehatan, hingga status pembayaran jaminan.

Sementara itu dari total kebocoran 279 juta data yang diperjualbelikan dalam dua hari terakhir itu merupakan gabungan dari peretas lain.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Aplikasi Clubhouse sudah Tersedia di Android

Aplikasi media sosial berbasis audio yaitu Clubhouse akhirnya dapat diunduh oleh para pengguna Android.

Menurut pantauan Tribunnews pada Jumat (21/5/2021) aplikasi ini sudah tersedia di Google Play Store dan dapat diunduh.

Aplikasi Clubhouse di Android memiliki ukuran memori 12 MB, dan ini ukuran yang cukup kecil untuk para pengguna smartphone berbasis Android.

Meski sudah dapat diunduh pengguna Android, aplikasi ini tidak dapat langsung digunakan karena Clubhouse masih menerapkan prosedur waitlist.

Maka dari itu, pengguna smartphone Android yang ingin menggunakan Clubhouse masih harus bersabar untuk dapat bergabung dengan para pengguna iOS yang sudah lebih dulu bisa menikmati aplikasi ini.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Baca juga: Mirip Clubhouse, Perusahaan Induk TikTok Siap-siap Bikin Aplikasi Audio Chat

Baca juga: POPULER Techno: Clubhouse Segera Hadir di Android | Pre-register PUBG: New State Sudah Dibuka

4. TikTok dan Facebook Terancam Diblokir Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) memberi tenggat waktu kepada pengelola aplikasi TikTok dan Facebook agar mendaftarkan aplikasinya sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) ke Kementerian Kominfo hingga 24 Mei 2021.