HP Indonesia dan Tribun Network Lanjutkan Seri Webinar UMKM 4.0 Dari Lokal Menjadi Global
Seri webinar ini merupakan wujud kepedulian HP untuk terus hadir sebagai solusi bagi pelaku UMKM.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - HP Indonesia bersama Tribun Network kembali menggelar seri Webinar UMKM 4.0 “Solusi Bisnis Andalan Kita: Dari Lokal Menjadi Global, Tingkatkan Potensi Usaha Kecil Indonesia di Pasar Global”, Kamis (29/7/2021).
Seri webinar ini merupakan wujud kepedulian HP untuk terus hadir sebagai solusi bagi pelaku UMKM.
Hadir sebagai pembicara Managing Director HP Indonesia Fiona Lee, membahas seputar dukungan HP Indonesia yang mendukung sekaligus membina UMKM agar mengupgrade skill mereka.
"Kami memahami bahwa ketahanan dan kemampuan UMKM untuk beradaptasi dibutuhkan agar dapat bangkit dan terus maju," ujar Fiona.
"Bagi sebagian besar pelaku UMKM hal ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan penawaran kepada para pelanggan, memberikan pengalaman yang unik dan dipersonalisasi, hingga mengubah cara berbisnis untuk menjual secara online maupun offline," kata Fiona.
Baca juga: HP Indonesia dan Tribun Network Sukses Gelar Seri Webinar Diikuti 447 Pelaku UMKM
Fiona berharap melalui platform online learning HP LIFE, UMKM Indonesia bisa berkembang maju dan bertahan dengan melakukan inovasi untuk mencapai pasar global.
"Kami percaya melalui program berkelanjutan seperti HP LIFE, UMKM mampu berinovasi maju dan berkembang agar bisa mengelola usahanya mencapai pasar global, tambah Fiona.
Baca juga: Tribun Network Serahkan Printer HP untuk Disalurkan ke Lembaga Pendidikan
Pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah terus mendukung penguatan UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Walapun UMKM siap melakukan ekspor tetapi masih mengalami berbagai kendala seperti minimnya pengetahuan pasar luar negeri, konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, hingga kendala logistik.
“Pemerintah terus berupaya untuk membantu UMKM agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Kementerian, Lembaga dan para pihak terkait lainnya telah meluncurkan Program Penciptaan 500 ribu Eksportir Baru hingga tahun 2030,” ujar Menko Airlangga.
Pemerintah juga telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace. Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM.
Sebagai salah satu pelaku UMKM yang turut menceritakan pengalaman di program HP LIFE, Founder of Suwe Ora Jamu Nova Dewi Setiabudi menceritakan sedikit di balik kisah usahanya.
Awalanya, usaha yang dirintis sejak 2013 lalu ini berkeinginan memiliki usaha yang menjual ikon lokal yang memiliki daya jual.
Ia kemudian memutuskan untuk menjadikan jamu sebagai komoditi yang bernilai jual sekaligus mengenalkan lebih banyak kepada semua orang bahwa jamu memiliki nilai jual dan historis yang tinggi.
"Awalnya memang terpikir oleh saya untuk menjadikan jamu sebagai ide yang memiliki daya jual tinggi. Selain harus mampu bersaing, keputusan saya menjadikan jamu sebagai ikon usaha lokal memiliki tantangan berat karena harus bersaing dengan brand besar yang sudah memiliki pasar," tutur Nova.
Hingga pada akhirnya, di tahun 2013 ia memutuskan untuk membuat sebuah kedai bernama Suwe Ora Jamu sebagai usaha rintisan baru.
Keputusan berani itu akhirnya menemui jalannya hingga banyak orang yang lebih tertarik dan mencoba pengalaman dari jamu yang memiliki nilai historis dan daya jual yang tinggi.
"Tentu berat mengenalkan jamu sebagai warisan ikonik Indonesia ke masyarakat. Tapi seiring berjalan waktu dan inovasi Suwe Ora Jamu serta dukungan banyak pihak yang turut mempromosikan jamu sebagai komoditi yang bagus di kelasnya," ujarnya.
Dukungan penuh juga dilakukan produk HP printer dalam membina UMKM Indonesia.
Print Consumer Market Development Manager HP Indonesia Aditya Suryadinaga menuturkan, selain dituntut bisa beradaptasi dengan ekosistem digital, pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan peluang di sekitar dan memanfaatkan teknologi dalam usahanya.
"HP LIFE hadir dan berkolaborasi dengan banyak pelaku UMKM untuk memberikan nilai tambah dalam usahanya. Salah satunya melalui produk printer untuk membantu brand dari UMKM itu," terang Aditya.
Selain itu, kustomisasi produk juga dibutuhkan agar memiliki daya tarik di industri 4.0.
Dengan begitu, packaging yang baik dan kualitas bagus, pengemasan menarik dibutuhkan dengan dukungan perangkat yang menunjang usaha dan ramah lingkungan.
Aditya mengatakan, HP menawarkan solusi bagi UMKM dengan printee yang efisien tinta. Sehingga dampak lingkungan juga terjaga berkat bahan kartrid tinta dari daur ulang yang sangat ramah lingkungan.
"Melalui Planet Partner Program di mana kartrid tinta yang telah dipakai untuk didaur ulang sehingga mengurangi sampah plastik dan emisi karbon di bumi," imbuh Aditya.