Selasa, 2 September 2025

Survei Luno-YouGov, 58 Persen Orang Indonesia Yakin Nilai Aset Kripto Meningkat 10 Tahun ke Depan

Masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan bahwa aset kripto akan menjadi investasi jangka panjang, alih-alih sebagai alat penghasil keuntungan instan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
PEXELS/WORLDSPECTRUM/Kompas.com
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, Cryptocurrency Ethereum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil survei Luno dan YouGov pada akhir Agustus 2021, ditemukan bahwa responden dari berbagai belahan dunia paling sering mencari nasihat keuangan untuk mengurus investasi mereka, terutama di negara-negara berkembang seperti Nigeria (66%), Indonesia (55%), dan Kenya (54%).

Dari segi tabungan, 80% responden Nigeria mengaku menabung secara teratur, diikuti oleh Kenya (79%), Afrika Selatan (79%), Australia (67%), Malaysia (64%), dan posisi terakhir ditempati oleh Indonesia yakni hanya 50% dari responden yang menabung secara teratur.

Dari jumlah tersebut, sekitar satu dari lima (22%) responden Indonesia mengaku mengalokasikan tabungannya dalam bentuk kripto.

Riset Luno dan YouGov juga mencatat bahwa 65% responden yang sudah mengenal kripto sudah pernah membeli aset ini dalam waktu dua tahun terakhir.

Ini menunjukkan ketertarikan yang kian meningkat. Jumlah investor kripto tertinggi berada di Nigeria, dimana 57% responden mengaku telah membeli aset kripto selama 24 bulan terakhir  diikuti dengan Afrika Selatan (43%), Indonesia (29%), dan Kenya (28%).

Di Indonesia, tingkat familiaritas responden terhadap kripto (30%) bahkan melebihi aset investasi yang lain, seperti obligasi negara (20%) dan pinjaman peer-to-peer (18%).

Baca juga: Analis: Tekanan Harga Kripto Saat Ini Hanya Sentimen Sementara

Baca juga: China Nyatakan Seluruh Transaksi Kripto adalah Ilegal, Harga Bitcoin Terjun Bebas

Umumnya, mayoritas investor (30%) hanya menyimpan 10% dari tabungan mereka dalam bentuk kripto.

Tidak seperti stigma yang beredar di masyarakat, para investor kripto sangat berhati-hati dalam mengalokasikan aset, sehingga tidak semata-mata mengejar keuntungan.

Sebaliknya, mereka hanya mengalokasikan sedikit proporsi aset dalam bentuk kripto, agar dapat menjaga level diversifikasi investasi.

Mayoritas investor kripto (56%) juga mengharapkan profit dari investasi kripto dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

Selain itu, optimisme investor terhadap potensi pertumbuhan aset kripto juga cukup tinggi, dimana sekitar 58% meyakini bahwa nilai kripto akan meningkat dalam waktu 10 tahun ke depan.

Ini berarti, masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan bahwa aset kripto akan menjadi investasi jangka panjang - alih-alih sebagai alat penghasil keuntungan instan.

Buktinya, hasil studi juga menunjukkan kalau para investor yang mengalokasikan pendapatannya punya di kripto rencana menabung demi masa pensiun (55%) dan sebagai warisan untuk anak-cucu mereka (45%).

Jay Jayawijayaningtiyas, Country Manager Luno Indonesia mengatakan, Luno dan YouGov juga meneliti lebih jauh tentang tantangan yang menghalangi responden untuk berinvestasi dalam bentuk kripto.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan