Sabtu, 16 Agustus 2025

Dampak Positif dan Negatif Metaverse: Tingkatkan Produktivitas Hingga Timbulkan Adiksi

Berikut dampak positif dan negatif dari metaverse yaitu bisa tingkatkan produktivitas hingga timbulkan adiksi.

searchenginejournal.com
Ilustrasi metaverse - Berikut dampak positif dan negatif dari metaverse yang diantarnya adalah mampu tingkatkan produktivitas hingga timbulkan adiksi. 

TRIBUNNEWS.COM - Istilah metaverse dipopulerkan oleh Mark Zuckerberg pada acara bertajuk 'Connect' ketika perusahaannya diubah namanya dari Facebook menjadi Meta pada 28 Oktober 2021 lalu.

Selain mengubah nama, dirinya juga menggemborkan tentang istilah metaverse di mana secara teknis merujuk pada ingin dikenalnya perusahaan miliknya sebagai perusahaan metaverse.

Metaverse sendiri merupakan gabungan dari kata meta yang berarti melampaui dan verse yaitu alam semesta.

Sehingga apabila diartikan secara lebih detail maka metaverse ialah tempat dunia fisik dan digital bersatu.

Dikutip dari Tribunnews, kebanyakan orang percaya jika metaverse adalah sebuah masa depan dari internet.

Baca juga: Apa Itu Metaverse? Ini Pengertian dan Terobosan dengan Konsep Metaverse

Sayangnya beberapa kemajuan teknologi sebelumnya juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya.

Contohnya adalah ketika salah satu anak perusahaan Facebook, Instagram menjadi salah satu platform yang dianggap buruk untuk remaja karena memperparah perasaan buruk terhadap tubuhnya seperti dikutip dari BBC.

Lalu bagaimana denga metaverse? Apa dampak positif dan negatif dari adanya teknologi ini?

Berikut ulasan lengkapnya.

Dampak Positif Metaverse

Penggunaan Metaverse Untuk Meeting Virtual
Contoh penggunaan metaverse untuk meeting virtual

1. Pengalaman

Dikutip dari Tech Arena 24, metaverse akan memperbolehkan pengguna untuk menjadi apapun dan berada di mana pun.

Pengguna dapat mewujudkan fantasi dan bahkan seakan hidup di dalamnya.

Pengalaman ini tentu menjadi lompatan baru dalam perkembangan teknologi saat ini.

Contohnya sebelumnya mungkin pengguna menginginkan menjadi seorang olahragawan terkenal pada pagi hari lalu pada siangnya dapat mengubah dirinya menjadi profesi lain semisal presiden.

2. Ekspresi

Saat ini, akun media sosial hanya sebatas menampilkan profil seseorang dalam bentuk gambar.

Tetapi dalam dunia metaverse pengguna akan ditampilkan dalam bentuk avatar yang dapat bergerak.

Avatar ini akan berbentuk 3D dan dapat dimodifikasi sesuai keinginan.

Secara teknis pengguna dapat menambah tinggi dan berat badan serta pakaian yang ingin dipakai.

Bahkan dapat mengubah jenis kelamin hingga warna kulit sesuai yang diinginkan.

Selain itu wujud dari avatar ini bukan layaknya kartun tetapi benar-benar menyerupai pengguna aslinya.

Sehingga dapat dikatakan dunia metaverse memberikan kebebasan berekspersi untuk pengguna agar menjadi seperti keinginan.

3. Teleportasi

Ketika menganggap teknologi panggilan video adalah hal mengesankan maka metaverse dapat melampauinya.

Pengguna dibebaskan untuk mendesain hingga membangun rumah sesuai dengan keinginan.

Bahkan dalam dunia metaverse, pengguna dapat mengundang orang lain untuk mengunjungi "rumah" buatannya.

Tak sampai di situ, "rumah" yang telah dibuat tersebut dapat digunakan untuk diskusi atau hanya bercengkarama satu sama lain.

Secara teknis, kemungkinan akan disediakan sebuah link yang merujuk pada "rumah" buatan tersebut dan dapat dibagi ke orang lain yang ingin mengunjungi.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sangat mudah dan begitu cepat.

Baca juga: Demi Kembangkan Bisnis Metaverse, Facebook Beli Merek Dagang Perusahaan Finansial AS

4. Dapat Tingkatkan Produktivitas

Produktivitas yang dapat dilakukan dalam dunia metaverse tidak hanya cepat tapi juga dapat ditingkatkan.

Teknologi di dalamnya mengijinkan penggunanya untuk melakukan pekerjaan yang dianggap nyaman untuk ditempati.

Poinnya adalah pengguna dapat membuat sendiri terkait tempat untuk melakukan pekerjaan sesuai keinginannya.

Ditambah dunia metaverse mengklaim untuk menyediakan sistem input yang lebih cepat.

Bahkan alih-alih menulis menggunakan pena atau mengetik memakai keyboard, pengguna dapat memasukan teks via berbicara, gestur tubuh, atau hanya memakai pikirannya.

Pada cara terakhir, Meta sedang mengembangkan elektromiografi atau EMG untuk memasukan perangkat.

Teknologi ini dapat mendeteksi impuls dalam saraf terkait apa yang ingin dikatakan.

Sehingga secara teknis, teknologi ini dapat memakai apa yang dipikirkan di otak pengguna dan menuliskannya secara virtual di dunia metaverse.

Dampak Negatif Metaverse

1. Timbulkan Adiksi

Pada saat ini sebelum ada dunia metaverse, banyak orang telah menggunakan aplikasi apapun secara berlebihan.

Sehingga dunia metaverse yang menakjubkan ini juga ditakutkan semakin menimbulkan adiksi terhadap teknologi dunia maya ini.

Kebebasan dalam dunia metaverse untuk menjadi siapa saja yang diinginkan tentu menimbulkan adiksi baru bagi pengguna internet saat ini.

Ditambah kemudahan yang disediakan dunia metaverse untuk mewujudkannya.

Hal ini memperparah bagi pengguna internet untuk semakin ‘meninggalkan’ dunia nyata dan lebih asyik dengan dunia buatan di metaverse.

2. Depresi

Menyambung dari poin pertama, dampak lain akibat adanya metaverse adalah depresi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika dunia metaverse adalah kebebasan berekspersi bagi penggunanya untuk menjadi siapa saja.

Namun sayangnya pengguna lupa jika dunia metaverse tidak dapat diimplementasikan di dunia nyata.

Semisal pada penyandang disabilitas dapat menjadi orang normal di dunia metaverse tetapi secara realita dirinya tidak sama dengan apa yang digambarkannya.

Sehingga munculah permasalahan depresi karena menganggap jika dunia metaverse lebih menarik daripada dunia nyata.

Baca juga: Bill Gates Ramal Manusia Kerja Lewat Dunia Metaverse, Ini Ramalannya dari Wabah Hingga Medsos

3. Keamanan Data Pribadi

Bergabung dalam dunia metaverse memerlukan data pengguna untuk dapat mendaftar di dalam Meta.

Masih dikutip dari sumber yang sama, Meta atau Facebook tidak terlalu baik dalam mengatur data penggunanya di seluruh dunia.

Sehingga memberikan seluruh data diri untuk masuk dalam dunia metaverse setidaknya saat ini bukanlah ide yang baik.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait metaverse

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan