Senin, 22 September 2025

Tingkatkan Kinerja, Perusahaan Dituntut Lakukan Transformasi Digital

Transformasi platform penting dilakukan mengingat ancaman dunia maya luar biasa sehingga perusahaan membutuhkan jaringan dan keamanan terintegrasi

Shutterstock
Ilustrasi digitalisasi - Seluruh perusahaan pada saat ini dituntut melakukan transformasi digital dalam meningkatkan kinerja bisnisnya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh perusahaan pada saat ini dituntut melakukan transformasi digital dalam meningkatkan kinerja bisnisnya. 

Deputy EVP Divisi Enterprise Service PT Telkom Indonesia (Persero) Azis Sidqi mengatakan, salah satu proses transformasi yang sangat dibutuhkan seluruh perusahaan yaitu melakukan modernisasi platform.

Hal ini dinilai perlu dilakukan agar perusahaan semakin memiliki daya saing, yang akhirnya dapat meningkatkan bisnis perusahaan.

“Transformasi platform penting dilakukan mengingat ancaman dunia maya sungguh luar biasa sehingga perusahaan membutuhkan jaringan dan keamanan yang terintegrasi, baik kantor pusat, cabang di lokasi manapun sehingga internet bisa diakses dimana pun dan kapan pun,” ujar Azis dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).

Menurutnya, membuat perusahaan semakin dinamis diperlukan teknologi mumpuni yang mampu mendukung modernisasi platform, satu di antaranya  teknologi SD-WAN (Software-Defined Wide Area Network). 

Baca juga: Dukung Digitalisasi Papua Barat Lewat Program Gawai dan Internet Sehat

“Teknologi SD-WAN juga memudahkan, menyederhanakan pengelolaan konektivitas jarak jauh melalui aplikasi real-time dengan biaya yang lebih efisien," paparnya. 

Country Manager IDC Indonesia Mevira Munindra menyampaikan, pada 2023, diprediksi satu dari tiga perusahaan akan menghasilkan lebih dari 30 persen pendapatannya dari produk dan layanan digital.

Prediksi IDC lainnya yaitu pada 2022 ekonomi digital akan menjadi arus utama, setidaknya 65 persen PDB Asia atau Pasifik berasal dari produk dan layanan digital.

Ia menyebut, ini memperlihatkan bahwa ada titik terang pemulihan (recovery horizons) di tengah pandemi yang masih berlangsung, khususnya dalam sektor ekonomi.

Berdasarkan data IDC Black Book 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 123 Triliun pada 2022, tumbuh 6,8 persen dibandingkan 2021. 

Diperkirakan juga dalam 5 tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2 persen (CAGR 2020-2025) yang mencapai Rp 159 triliun, didorong oleh services dan software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.

“Sekitar 90 persen perusahaan Indonesia mengharapkan setidaknya memiliki pengeluaran TI yang sama dengan tahun lalu, dimana sebagian besar pengeluaran teknologi difokuskan pada cloud, dan lainnya," ujar Mevira.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan