Jumat, 26 September 2025

Twitter Bantah Kabar Akan Melakukan PHK 75 Persen Karyawan Usai Masuknya Elon Musk

Sebelumnya, media melaporkan Musk sedang mempertimbangkan pemangkasan karyawan di perusahaan media sosial itu.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
ISTIMEWA
Logo Twitter di depan kantor Twitter di San Francisco, AS. Twitter mengklarifikasi kepada karyawannya, tidak ada rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak perusahaan itu menandatangani kesepakatan akuisisi dengan miliarder Elon Musk. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Twitter mengklarifikasi kepada karyawannya, tidak ada rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) sejak perusahaan itu menandatangani kesepakatan akuisisi dengan miliarder Elon Musk.

Sebelumnya, media melaporkan Musk sedang mempertimbangkan pemangkasan karyawan di perusahaan media sosial itu.

Dikutip dari Reuters, Penasihat Umum Twitter, Sean Edgett mengirim email kepada karyawan perusahaan pada Kamis (20/10/2022), dengan mengatakan perusahaan tidak merencanakan PHK, menurut sumber yang melihat email tersebut.

The Washington Post melaporkan sebelumnya pada Kamis, Elon Musk mengatakan kepada calon investor dalam kesepakatannya untuk membeli Twitter, ia berencana memotong hampir 75 persen dari 7.500 karyawan perusahaan, mengutip wawancara dan dokumen.

Baca juga: Elon Musk Akan Pangkas 75 Persen Karyawan Twitter

PHK diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang, tidak peduli siapa pemilik perusahaan, menurut laporan The Washington Post.

Manajemen Twitter saat ini berencana memangkas gaji sekitar 800 juta dolar AS pada akhir tahun depan, angka itu berarti kepergian hampir tiga perempat tenaga kerja, kata laporan The Washington Post.

Staf sumber daya manusia di Twitter telah memberitahu karyawan bahwa perusahaan tidak merencanakan PHK massal, namun dokumen menunjukkan rencana ekstensif untuk memangkas staf dan pengurangan biaya infrastruktur sudah ada bahkan sebelum kesepakatan dengan Musk dimulai, kata laporan itu.

Musk telah mencoba meninggalkan kesepakatan untuk membeli Twitter pada Mei, dengan menuduh perusahaan media sosial itu tidak menyampaikan data yang sesuai mengenai jumlah akun bot dan spam di platformnya, sehingga memicu serangkaian tuntutan hukum kedua belah pihak.

Namun awal bulan ini, Musk membalikkan arah dan mengatakan dia akan melanjutkan kesepakatan dengan persyaratan asli.

Melansir dari Tribunnews, seperti diketahui bahwa Twitter tidak pernah mencapai margin keuntungan jika dibandingkan dengan platform media sosial lain seperti Meta atau Snap.

Kini Musk menghadapi tantangan berat untuk menyelamatkan perusahaan, meskipun dia berjanji kepada investor, dia berencana menggandakan pendapatan dalam tiga tahun dan akan melipatgandakan jumlah pengguna harian yang dapat melihat iklan selama waktu itu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan