Sabtu, 27 September 2025

Digitalisasi K3 di Sektor Ekstraktif, Mekari dan TMS Luncurkan Sistem HSE+

Sektor pertambangan, minyak, dan gas di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keselamatan kerja

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Dua perusahaan teknologi dan konsultasi, Mekari dan TMS Consulting, mengembangkan HSE+, sebuah sistem digital berbasis cloud untuk pengelolaan Health, Safety & Environment (HSE) atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah meningkatnya skala produksi dan kompleksitas operasional di sektor pertambangan, minyak, dan gas, isu keselamatan kerja menjadi semakin krusial.

Data dari Pertamina Drilling menunjukkan penurunan Total Recordable Incident Rate (TRIR) menjadi 0,18 pada 2024, sementara Pertamina Hulu mencatat lebih dari 59 juta jam kerja aman tanpa insiden sejak November 2023.

Namun, dengan produksi migas nasional yang mencapai rata-rata 1,79 juta BOEPD dan batu bara menembus 830 juta ton, tantangan menjaga keselamatan dan keberlanjutan tetap besar.

Menanggapi kebutuhan tersebut, dua perusahaan teknologi dan konsultasi, Mekari dan TMS Consulting, mengembangkan HSE+, sebuah sistem digital berbasis cloud untuk pengelolaan Health, Safety & Environment (HSE) atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Solusi ini dirancang khusus untuk sektor ekstraktif dan dibangun di atas platform Mekari Officeless, sistem pengembangan perangkat lunak low-code/no-code yang memungkinkan pembuatan aplikasi secara cepat dan fleksibel.

“HSE+ bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tapi tentang bagaimana perusahaan bisa melindungi aset terpentingnya—yaitu karyawan—sambil membangun sistem operasional yang lebih aman dan berkelanjutan,” ujar Sandy Suryanto, Chief of Revenue Officer Mekari.

Baca juga: Safety Over Profit, Pertamina Perkuat Kolaborasi Mitra Kerja demi Tingkatkan Keselamatan Kerja

Solusi ini dikembangkan dengan mengacu pada regulasi nasional seperti UU No. 44 Tahun 1960 dan PP No. 55 Tahun 2010, serta dimodifikasi oleh TMS Consulting agar sesuai dengan standar industri. HSE+ memungkinkan implementasi yang lebih cepat tanpa beban kustomisasi besar, serta fleksibel untuk penambahan layanan. Sistem ini juga tersedia dalam versi mobile agar dapat diakses langsung oleh pekerja lapangan.

Albert Juanda, Co-CEO TMS Consulting, menyebut peluncuran HSE+ sebagai langkah penting dalam mendorong standar baru pengelolaan keselamatan kerja.

“Kami berharap HSE+ bisa menjadi solusi yang relevan dan berdampak nyata di lapangan, terutama di sektor dengan risiko tinggi seperti pertambangan dan migas,” katanya.

Kolaborasi ini mencerminkan dorongan bersama untuk mempercepat transformasi digital di sektor ekstraktif, dengan tujuan akhir meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan