Senin, 18 Agustus 2025

Polemik TikTok Shop

Sosok Zhang Yiming, Pendiri TikTok yang Aplikasinya Dinilai Menteri Jokowi Bisa Matikan UMKM

Zhang Yiming dinobatkan sebagai orang terkaya ke-61 versi Forbes di mana kekayaan yang dimilikinya mencapai 16,2 miliar dolar AS.

South China Morning Post dan 9mobi.vn
Zhang Yiming adalah pemilik ByteDance, perusahaan induk aplikasi TikTok. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan, TikTok sebagai salah satu social commerce jika tidak diatur aturan mainnya hingga sistem operasionalnya di Tanah Air bisa membuat industri lain gulung tikar alias kolaps.

Sebab TikTok selain merupakan media sosial, juga di dalam aplikasinya merupakan tempat bertransaksi jual beli layaknya e-commerce.

"Betul sekali kalau TikTok itu social commerce, keuangan, perdagangan, sosial media. Itu kalau enggak diatur, kolaps (industri lain) 3 bulan nanti, industri kecantikan kita bisa collapse," ujar Zulkifli.

Untuk itu, pemerintah saat ini tengah mengatur aturan main TikTok melalui revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 tahun 2020.

Dalam baleid PPMSE itu, melarang bisnis media sosial dan e-commerce berjalan bersamaan atau dikenal juga dengan sebutan social commerce.

Selain itu, salah satu poin dalam revisi Permendag 50/2020 juga disebutkan e-commerce tidak boleh menjadi produsen alias menjual produknya sendiri.

Ia mengaku mendapat keluhan dari para pelaku UMKM karena kalah saing di social commerce.

Zulhas menyebut, social commerce bisa mengidentifikasi preferensi dari konsumennya, kemudian diarahkan ke produk mereka sendiri.

Dengan kata lain, TikTok Shop memiliki algoritman yang bisa mengarahkan penggunanya ke produk milik mereka sendiri.

Hambatan Inovasi

Head of Communications TikTok Indonesia, Anggini Setiawan mengatakan, apabila media sosial dan e-commerce dipisah, dapat menghambat inovasi.

Selain itu, pedagang dan konsumen di Indonesia juga berpotensi menjadi pihak-pihak yang dirugikan.

"Memisahkan media sosial dan e-commerce ke dalam platform yang berbeda bukan hanya akan menghambat inovasi, namun juga akan merugikan pedagang dan konsumen di Indonesia," kata Anggini dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews, Selasa (12/9/2023).

Saat ini, kata Anggini, ada hampir 2 juta bisnis lokal yang beroperasi di TikTok Shop.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan