Jumat, 29 Agustus 2025

Ini Langkah yang Perlu Diambil BSSN untuk Cegah Serangan Siber di Indonesia

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) harus mulai memberikan pelatihan atau sertifikasi di bidang cyber security.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/JEPRIMA
Mantan Menteri Riset dan Teknologi Prof Bambang Brodjonegoro. 

Lebih lanjut, Panji menganalogikan keamanan rumah tidak mungkin hanya menggunakan pagar apabila yang datang adalah penjahat bandit.

Baca juga: Mengklaim Sebagai Peretas Server PDN, Pelaku Minta Maaf dan Janji Pulihkan Rabu Esok

Mungkin perlu pengamanan lebih seperti satpam atau yang lebih tinggi lagi agar aspek keamanan siber menjadi lebih baik lagi.

"Artinya serangan siber memiliki tingkat dan setiap tools disusun sedemikian rupa untuk menjawab tantangan pada mekanisme tertentu, itu disesuaikan dengan konfigurasi penggunaannya," tukasnya.

Yang perlu dilakukan pemerintah ialah menerapkan arsitektur atau implementasi terbaik mengikuti aturan best practice yang terbaik dan perbaikan sumber daya manusia.

Sehingga upaya optimal tersebut mengurangi risiko terjadinya serangan siber.

Baca juga: Serangan Ransomware ke Server PDN Juga Hambat Layanan Pajak WNA

"Konsep perlindungan siber itu bukan berarti kita 100 persen anti peluru atau bullet proof sebab tidak ada aplikasi yang kuat terhadap serangan-serangan siber pasti akan selalu ada bocornya," ujarnya.

Panji menambahkan ke depan harus ada resiliensi atau bangkit kembali ketika server diserang dan dipastikan bisa pulih dengan sangat cepat sehingga disrupsi menjadi pendek.

"Bukan artinya kita bullet proof tapi being more resilience (bukan anti peluru, tapi lebih tangguh, red)," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan