Rabu, 13 Agustus 2025

Populix Luncurkan NeXa: AI Research Assistant Pertama di Indonesia pada AIxplore 2025

Nexa dikembangkan dengan dukungan teknologi Google Gemini dan dirancang untuk membantu peneliti mengatasi berbagai tantangan dalam riset

Editor: Dodi Esvandi
istimewa
AIXPLORE - Para peserta yang hadir dalam acara Populix AIXplore 2025 di Jakarta, Selasa (11/2/2025). AIxplore 2025 mengundang ahli dan profesional dari berbagai latar belakang mulai dari informasi teknologi hingga pendidikan tinggi untuk membahas dampak AI terhadap riset pasar dan akademis di Indonesia. 

Practitioner dan CEO Indonesia AI, Angga Muttaqien, menjelaskan, Indonesia sedang berada dalam tahap awal revolusi AI, di mana berbagai sektor mulai mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 

Institusi pendidikan dan startup lokal, mulai mengeksplorasi potensi AI untuk menyederhanakan proses kerja mereka, termasuk di bidang riset. 

Namun, memang tantangan terbesar masih ada pada kesiapan SDM dan infrastruktur yang mendukung implementasi AI secara luas.

“Jika kita bicara adopsi AI, itu bukan hanya soal industri, tetapi juga pemerintah, akademisi, dan komunitas. Keempat pilar ini harus berjalan beriringan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan AI,” tutur dia. 

Di tempat yang sama, Solution Consultant AI Google Indonesia, Dodi Priambodo, menjelaskan, pihaknya tidak hanya ingin menciptakan teknologi AI yang canggih, tetapi juga AI yang benar-benar bisa dipakai dan berdampak. 

Google Gemini memberikan solusi yang bisa diakses luas, dari perusahaan rintisan hingga institusi pendidikan.

“Saat ini, banyak orang melihat AI sebagai sesuatu yang rumit dan mahal. Padahal, AI bisa sangat praktis dan aplikatif. Misalnya, AI kini bisa membantu mengoptimalkan pencarian data riset, mempercepat analisis prediktif, bahkan menyusun laporan dengan akurasi tinggi. Kami ingin AI tidak hanya dimiliki oleh raksasa teknologi, tetapi juga bisa dimanfaatkan oleh peneliti dan mahasiswa untuk menciptakan perubahan nyata,” ungkap Dodi. 

Direktur AI Intelligent Center Indonesia, Baiq Hanna Susanti, menekankan pentingnya AI dalam dunia riset dan pendidikan. 

Saat ini, pemanfaatan AI di universitas tidak hanya terbatas pada mahasiswa, tetapi juga para pengajar dan tenaga administrasi. 

“AI juga memainkan peran besar dalam membantu dosen melakukan riset dengan lebih cepat dan akurat, mulai dari pencarian literatur hingga analisis data. Kami berharap adopsi AI di dunia akademik akan semakin luas, sehingga perguruan tinggi di Indonesia dapat bersaing di kancah global dalam bidang penelitian dan pendidikan,” pungkas Baiq.

Sejalan dengan pemanfaatan AI dalam riset dan pendidikan, AIxplore 2025 menjadi forum bagi pemimpin industri, akademisi, dan inovator AI untuk membahas peran AI dalam riset dan bisnis di Indonesia. 

Acara ini menghadirkan diskusi tentang efisiensi riset, inovasi teknologi, dan penerapan AI di berbagai sektor.

AIxplore 2025: Membahas Peran AI dalam Dunia Riset

AIxplore 2025 menjadi wadah utama bagi pemimpin industri, akademisi, dan inovator AI untuk berdiskusi tentang bagaimana teknologi AI dapat mengubah lanskap riset dan bisnis di Indonesia. 

Acara ini bertujuan menjadi ajang diskusi tentang bagaimana AI dapat membantu meningkatkan kualitas riset, mendorong efisiensi, dan menciptakan solusi inovatif bagi berbagai sektor.

AIxplore 2025 mengundang ahli dan profesional dari berbagai latar belakang mulai dari informasi teknologi hingga pendidikan tinggi untuk membahas dampak AI terhadap riset pasar dan akademis di Indonesia.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan