Kamis, 21 Agustus 2025

Adaptasi Teknologi Kunci Melakukan Transformasi Digital 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, transformasi digital Bank Mandiri baru mulai berjalan pada 2021 silam. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
TRANSFORMASI DIGITAL - Co-Founder and Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff dan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjadi pembicara pada sesi bertajuk Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry dalam Indonesia Data and Economic Conference 2025 di Astor Ballroom Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025). Keduanya berbicara tentang transformasi digital. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Co-Founder and Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff mengungkapkan, perusahaannya bisa terus berkembang karena terus beradaptasi dengan berbagai situasi di Indonesia. 

Perjalanan startup payment gateway Doku bermula dari menghidupkan bisnis yang terkena dampak Bom Bali I hingga melewati masa Pandemi Covid-19. 

“Pada awalnya kami berfokus pada business to business atau B2B. Padahal di masa itu online belum tersedia di Indonesia,” kata Nabilah dalam Indonesia Data and Economic Conference 2025 di Astor Ballroom Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2025).

Doku, ujar Nabilah, pada awalnya menangani industri perhotelan dan perjalanan, sebagai fokus perusahaan dalam layanan antarbisnis. 

Dia mengungkapkan, pihaknya menyadari layanan itu dapat berkembang untuk menerima pembayaran secara online. 

“Baru kemudian yang kami proses hanya kartu kredit karena masuk akal, seperti industri perjalanan untuk maskapai penerbangan. Jadi cara pembayarannya adalah dengan menggunakan kartu kredit,” kata Nabilah di sesi bertajuk Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry.

Baca juga: Dorong Transformasi Digital, Fintech Asal Malaysia Ekspansi Pasar ke Indonesia

Namun, dia melihat adanya peluang pengembangan setelah menyadari tidak semua kartu kredit bisa digunakan di Indonesia. 

Kemudian muncul ide dari pihaknya untuk mengimplementasikan metode pembayaran lainnya. 

“Dan di sinilah, kita melihat transformasi internet banking dulu,” kata Nabilah. 

Doku juga beradaptasi di masa Pandemi Covid-19 lalu ketika Bank Indonesia meluncurkan QRIS sebagai sistem pembayaran terbaru. 

Nabilah mengakui pihaknya sempat kesulitan untuk melakukan adopsi, tapi pada akhirnya perusahaan harus melancarkan berbagai siasat agar bisa bertahan dalam ekosistem. 

“Dompet elektronik, ketika pertama kali dimulai, berkembang secara eksponensial. Saya pikir dalam empat tahun terakhir, dompet elektronik telah bertumbuh sebesar lima kali lipat”, ungkap Nabilah.

Menurut Nabilah pertumbuhan dompet elektronik masih pesat, namun penerimaan QRIS telah tumbuh jauh lebih cepat dalam waktu singkat. 

Dia berpendapat bahwa QRIS telah bertumbuh dua puluh satu kali lipat dalam jangka waktu empat tahun terakhir dan akan terus bertumbuh.

Baca juga: Pameran Industri Kesehatan Dukung Transformasi Digital Rumah Sakit

“Jadi kami melihat ini sebagai transformasi yang menarik. Bagi kami, portofolio merchant kami pada dasarnya berkisar dari segmen korporat hingga UKM. Menurut saya yang mengubah permainan di sini adalah penggunaan dompet elektronik dan QRIS bagi komunitas, untuk segmen tertentu,” ujar Nabilah. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan