Ramainya Ajakan Tagar KaburAjaDulu, Pembangunan Data Center Bisa Menarik Talenta Terbaik Indonesia
Data center telah menjadi infrastruktur esensial dalam ekosistem digital, setara dengan kebutuhan energi bagi industri
Penulis:
Erik S
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena #KaburAjaDulu semakin marak di kalangan profesional muda Indonesia.
Banyak talenta terbaik memilih untuk bekerja di luar negeri demi peluang yang lebih baik. Namun, bagaimana jika Indonesia mampu menciptakan ekosistem yang sama kompetitifnya?
Data center dan kecerdasan buatan (AI) kini menjadi peluang besar, tidak hanya dalam mendorong ekonomi digital, tetapi juga dalam menarik dan mempertahankan SDM unggul di dalam negeri.
Dalam Dentons HPRP Law & Regulations Outlook 2025, para pemimpin industri, regulator, dan pakar hukum berkumpul membahas bagaimana percepatan pembangunan data center dapat menjadi solusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan SDM Indonesia.
Founding Partner AC Ventures, Pandu Sjahrir yang menjadi salah satu narasumber di seminar tersebut, menyoroti bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menarik untuk investasi data center.
Menurutnya, data center telah menjadi infrastruktur esensial dalam ekosistem digital, setara dengan kebutuhan energi bagi industri.
“Sama seperti energi, tanpa data center, penyebaran informasi tidak akan semurah dan secepat saat ini. Semakin besar investasi di sektor ini, semakin murah distribusi informasi bagi masyarakat. Data center kini menjadi tulang punggung infrastruktur digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelas Pandu, Kamis (20/2/2025).
Baca juga: Praktisi Pendidikan: Berpikir Kritis dan Riset Mendalam Tak Bisa Digantikan oleh Kecerdasan Buatan
Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan utama bukan hanya terkait investasi dan pengadaan lahan, tetapi juga kesiapan SDM.
“Yang perlu dipromosikan bukan hanya pembangunan fisik data center, tetapi juga potensi untuk menarik talenta global agar ikut berkontribusi dalam ekosistem ini. Jika ekosistem yang tepat tercipta, data center bisa menjadi daya tarik bagi talenta Indonesia di luar negeri untuk kembali dan berkarya di dalam negeri, menjawab tren #KaburAjaDulu,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Andre Rahadian, Founding Partner Dentons HPRP, menegaskan bahwa data center dan AI bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang investasi dalam SDM Indonesia.
“Jika Indonesia ingin menjadi pusat ekonomi digital, kita harus menyiapkan SDM yang kompetitif. Dengan pertumbuhan GDP yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi daya saing tenaga kerja kita masih tertinggal, ini saatnya industri berperan lebih aktif dalam menciptakan ekosistem yang mendorong inovasi dan peluang kerja di dalam negeri, salah satunya melalui pembangunan data center,” ujar Andre.
Ia juga menegaskan bahwa tanpa regulasi dan kebijakan yang mendukung, Indonesia berisiko kehilangan momentum dalam membangun ekosistem digital yang mampu menahan dan menarik kembali talenta terbaiknya.
Dentons HPRP berkomitmen untuk mendukung kebijakan yang adaptif dan progresif, agar pembangunan data center dapat berjalan optimal dan membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja lokal.
RI Akan Jadi Pusat Komputasi Mutakhir AI dan Teknologi Kuantum di Asia |
![]() |
---|
NeutraDC Nxera Batam & Medco Power Kolaborasi Hadirkan Renewable Energy untuk Data Center AI Enabler |
![]() |
---|
Keluarga Luhut di Lingkaran Pemerintahan: Menantunya KSAD, Adik Calon Dubes, Keponakan CIO Danantara |
![]() |
---|
Pertandingan Sepak Bola Robot AI Pertama di China, Ada yang Jatuh dan Harus Ditandu 'Medis' |
![]() |
---|
Penelitian Microsoft: AI Lebih Baik daripada Dokter untuk Mendiagnosis Masalah Kesehatan yang Rumit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.