Sabtu, 4 Oktober 2025

Keamanan Data Jadi Isu Sensitif dalam Adopsi AI oleh Lintas Industri 

Adopsi AI (kecerdasan buatan) di berbagai sektor, termasuk kesehatan, keuangan, pemerintahan, media dan edukasi semakin meluas.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
HO
ADOPSI AI LINTAS INDUSTRI - Muhammad Rizki Samsul Ariefin, Chief Technology Officer Kazee di paparan tentang ekosistem layanan AI Biznet Gio dan Kazee di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Isu keamanan data menjadi mengemuka dalam adopsi AI di Indonesia belakangan ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adopsi AI (kecerdasan buatan) di berbagai sektor, termasuk kesehatan, keuangan, pemerintahan, media dan edukasi semakin meluas.

Bagi sektor industri, adopsi AI juga semakin dalam diantaranya mulai makin banyaknya penggunaan agentic AI, sistem kecerdasan buatan yang mampu bertindak secara otonom, mengambil keputusan, belajar, dan beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai tujuan, dengan intervensi manusia yang minimal.

Baca juga: Makin Bersaing, Pelaku UMKM Didorong Adaptasi Perkembangan Pesat AI

Berbeda dengan AI tradisional yang hanya merespons perintah, AI agentic memiliki inisiatif dan kemampuan untuk memecah tugas kompleks, berkolaborasi dengan agen lain, serta belajar dari pengalaman untuk meningkatkan kinerjanya seiring waktu. 

Namun, karena karakter AI sebagai machine learning yang mampu menghimpun beragam data, isu keamanan data menjadi mengemuka. Terlebih sejumlah platform penyedia adopsi AI cloud mereka berada di luar negeri.

Merespon hal tersebut, Biznet Gio resmi memperkenalkan ekosistem layanan AI yang aman, efisien, dan mudah diakses lintas industri yang terdiri dari dua platform.

Yakni Neo GPU, komputasi AI berbasis GPU dengan skema pay-as-you-go mulai dari per jam yang memungkinkan perusahaan menjalankan proyek AI berskala besar tanpa harus membangun atau memelihara infrastruktur sendiri.

Serta, Neo Inference, platform AI dengan akses ke model AI pilihan melalui satu API terpadu yang menyederhanakan integrasi aplikasi, biaya lebih transparan, dan mempercepat adopsi AI secara fleksibel.

Baca juga: 10 Prompt Gemini AI Foto Hitam Putih Monokrom, Bergaya Minimalis, Elegan Artistik hingga Serius

Dondy Bappedyanto, CEO Biznet Gio mengatakan, keamanan infrastruktur merupakan prioritas utama, mengingat pengolahan AI kerap melibatkan data sensitif. Seluruh layanan dijalankan di cloud lokal bersertifikasi global, memastikan data pelanggan tetap berada di Indonesia dan terlindungi dari akses tidak sah.

“Biznet Gio AI Services dirancang untuk membangun ekosistem AI yang terpercaya, aman, dan mudah diakses di Indonesia. Dengan NEO GPU, bisnis dapat mengelola proyek AI besar tanpa terbebani biaya infrastruktur, sementara NEO Inference memudahkan adopsi AI lebih cepat dan efisien,” ujar Dondy Bappedyanto di acara paparan di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Dondy menjelaskan, Neo GPU berbasis Nvidia H200, GPU AI generasi terbaru dengan performa hingga dua kali lebih cepat dari pendahulunya.

Meski H200 identik dengan biaya investasi infrastruktur tinggi, Neo GPU bisa didapatkan dengan harga terjangkau mulai dari Rp74.000/jam untuk mendukung beban kerja AI modern, seperti deep learning, NLP, computer vision, dan analitik data berskala besar.

Neo GPU dapat dikonfigurasi dari 1 hingga 8 GPU, cocok untuk kebutuhan eksperimen maupun implementasi AI skala kecil hingga besar.

Neo Inference menyederhanakan pengembangan aplikasi berbasis AI dalam satu API terpadu yang tidak perlu memakan banyak waktu.

Saat ini platform tersebut telah mendukung Qwen3-Coder-480B untuk agentic coding, analisis repositori besar, dan integrasi developer tools, dan GPT-oss-120B untuk advance reasoning, analytics dan adaptive response.

Dondy mengatakan, ke depan pihaknya akan menambahkan lebih banyak model AI ke dalam NEO Inference, sehingga pengguna memiliki opsi yang lebih luas sesuai kebutuhan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved