Senin, 29 September 2025

Ramai Warga Depok dan Bekasi Antre Pindai Retina Mata Demi Uang Rp 500 Ribu, Ini Kata Pakar Siber

sistem world.id bisa membantu menghadapi masalah akun-akun bot buzzer yang banyak disalahgunakan untuk kepentingan negatif. Akun bot bisa dicegah.

|
Penulis: willy Widianto
huffpost.com
PINDAI RETINA MATA - Ilustrasi mata. Belakangan ini sedang ramai menjadi perbincangan di media sosial sebuah aplikasi bernama World App. Di media sosial banyak warga di Bekasi dan Depok, Jawa Barat berbondong-bondong datang ke sebuah tempat yang diduga menawarkan aplikasi tersebut. Warga yang berbondong-bondong tersebut bukan tanpa alasan datang ke lokasi itu. Ada imbalan berupa uang tunai kepada siapa saja yang bersedia melakukan pendaftaran dan menjalani pemindaian atau scan retina mata. Nominal uang tunai yang diberikan berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 800 ribu untuk sekali scan retina mata. 

Tidak hanya itu Alfons juga merespon soal data bocor imbas pindai retina di aplikasi worldapp tersebut. Kata dia soal data bocor apabila dikelola dan dienkripsi dengan baik serta diaudit oleh institusi terpercaya harusnya cukup terjamin aman. 

"Lalu soal data pribadi yang dikelola oleh negara lain. Sebenarnya sudah banyak data pribadi orang Indonesia yang dikelola asing. Dan Komdigi tenang-tenang saja," kata Alfons.

Baca juga: Lindungi Data, Telkom Hadirkan BigBox AI untuk Solusi Keamanan Siber Tanpa Kompromi

Alfons kemudian memberikan contoh terkait data pengguna google maps dan Waze yang sangat berharga dan berbahaya kalau bocor dan disalahgunakan.

Demikian pula dengan data-data pribadi di cloud, Microsoft apps, WhatsApp, meta itu semua data berharga. Namun otoritas pemerintah dalam hal ini Komdigi masih belum menyadari soal hal ini.

"Jadi agak memprihatinkan kalau pemerintah kurang menyadari hal ini," kata dia.

Semestinya menurut Alfons, aplikasi worldapp diberikan kesempatan. Atau kalau mau Komdigi justru memanfaatkan sistem world.id dan meminta mereka comply.

Baca juga: Bali Pulih dari Blackout: PLN Berikan Penjelasan Isu Serangan Siber

"Misalnya minta data biometrik orang Indonesia disimpan di Indonesia dan bisa diawasi. Kalau mereka comply Komdigi berikan dukungan. Jadi justru Indonesia bisa dapat teknologi yang baik dan data masyarakat tetap aman," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan